Menilik Kejadian Brio Merah Tertabrak Kereta di Perlintasan Kebonsari Injoko Surabaya… Waspada Untuk Selamat !!

filano

Motomaxone.comPelankan kendaraan, selalu tengok kiri dan kanan saat akan melintasi perlintasan kereta api !! Demikian yang senantiasa penulis ingat dari pesan ayah (alm) nya istri yang sudah tiada. Pesan tersebut tetap terngiang ditelinga hingga saat ini setiap kali melewati perlintasan kereta api.

Tertanggal 25 april lalu, minggu. Kembali terjadi kecelakaan mobil tertabrak kereta api. Hampir dini hari, sekitar pukul 23.15 WIB. Hingga menghilangkan nyawa 3 penumpang mobil yang masih belia itu.

Plat nomor L 1120 QC. Honda Brio warna merah itu terlihat rusak parah karena hantaman kereta api (KA) Sancaka jurusan Surabaya – Yogyakarta.

Lokasi perlintasan kereta api ini sangat penulis kenal dan sering penulis lewati dulu.. kala masih menimba ilmu dibangku kuliah di UNESA Surabaya di tahun 2004 silam. Sejak dulu memang tidak ada palang pintunya dan hingga sekarang 2022 belum juga ada palang pintunya.

Perlintasan kereta ini membentang melewati jalan daerah kebonsari injoko menuju jambangan surabaya. Yang penulis tahu, biasanya ada penjaganya.

Dari beberapa berita yang penulis himpun, KA Sancaka melaju dari utara kearah selatan. Saat ini meski tengah malam juga masih ada yang menjaga palang pintu kereta api tersebut. Namanya Pak Sukarno, mengaku telah melakukan mekanisme untuk memberi peringatan tanpa berhenti kepada setiap kendaraan yang akan melintas.

Hal itu tentu diperkuat dengan kondisi saat itu dimana 3 pemotor dari arah timur injoko sudah berhenti sesuai intruksi Pak Sukarno yang menggunakan tongkat menyala merah.

Honda Brio merah ini melaju dari arah barat. Lajunya cukup kencang menurut Pak Sukarno. Seolah tak mengindahkan isyarat berhenti dari penjaga perlintasan kereta. Bahkan Pak Sukarno sudah teriak pada pengemudi mobil, teriakan itupun diikuti oleh beberapa orang yang kebetulan nongkrong berjaga di bahu jalan perlintasan kereta.

Namun mobil Brio merah itu tetap melaju hingga terhantam kereta api. Terseret kereta sekitar 47 meter. Beberapa orang yang nongkrong pun sempat menghindar, takut tertabrak mobilnya.

Tentu itu semua adalah takdir. Namun usaha bisa mengubah takdir itu, termasuk waspada ketika melewati perlintasan kereta api, ada atau tidak ada penjaganya. Jangan asal nyelonong, apalagi menggunakan mobil yang lebih leluasa bisa menengok kiri dan kanan. Semoga dengan kejadian ini, perlintasan kereta yang tak berpalang pintu bisa dipasang palang pintunya dan kejadian seperti ini tak terulang kembali. (F4)