Motomaxone.com – Sahabat biker sekalian. Semoga kita senantiasa dirahmati Allah Ta’ala. Beberapa hari ini, berlalu lalang informasi di beranda yang menarik perhatian penulis. Ahass, bengkel resmi dari Astra Honda Motor ini diterpa isu miring yang kali ini berlokasi di Mojokerto Jawa Timur. Bagaimana menyikapi hal ini ?
Dari pengalaman penulis, semua kesalahan-kesalahan tersebut sejatinya berasal oknum mekanik bengkel saja. Setiap mekanik bengkel tentu sudah mengikuti fit and proper test atau uji kemampuan dan kelayakan sebagai mekanik bengkel resmi yang memiliki Standar Pelayanan Operasional yang berlaku.
Sebagai konsumen yang merasa dirugikan, emosi merupakan hal yang wajar yang kemudian menumpahkan keluh kesahnya. Namun yang penting dimengerti adalah bagaimana cara menyampaikan keluhan konsumen tersebut pada waktu dan tempat yang tepat. Hal ini sangat amatlah penting.
Dari proses merekam video itupun sejatinya sudah menunjukkan hal yang kurang etis. Apalagi berniat pula untuk diunggah ke media sosial. Mungkin, niat pengunggah video tersebut ingin memberikan efek jera kepada oknum mekanik bengkel resmi. Namun cara itu kurang tepat, karena dari video itu, penulis tidak mendengar kronologi yang dialami konsumen tersebut.
Mengapa penulis mengatakan tidak tepat ? karena ahass dalam hal ini yang masih dibawah naungan MPM Honda Jatim sendiri karena berada di wilayah mojokerto sejatinya tidak tutup mata dengan keluhan konsumen. Mereka sangat terbuka dengan apapun keluhan yang dimiliki konsumen. Siapapun itu konsumennya. Bahkan mereka siap melayani tapa konsumen perlu ke bengkel, bila memang terkendala tidak bisa membawa motor nya ke bengkel.
Bagi pembaca sekalian di area Jawa Timur dan NTT, bisa hubungi langsung kontak berikut bila membutuhkan pelayanan terkait kendala pada motor Honda pembaca sekalian,
1500-989 (contact center AHM) 24 Jam
0800-11-46632 (hotline MPM) jam kerja
Penulis mencoba mencari info mendalam kembali terkait masalah ini. Karena bagi penulis informasi tersebut hanyalah sepotong-potong saja sehingga terasa kurang jelas bagi pembaca secara umum.
Kronologi masalah tersebut berawal dari masalah kelistrikan pada motor yang dialami oleh pihak konsumen. Aki yang dimiliki konsumen ngedrop sehingga oknum mekanik tersebut menyarankan penggantian aki baru. Dari sini sejatinya saran seperti itu banyak dilakukan oleh mekanik bengkel, baik itu resmi maupun bengkel umum. Prosedur yang umum dilakukan dengan memperbaiki keluhan yang nampak, dalam hal ini aki yang sudah ngedrop atau soak.
Konsumen pun menerima saran bengkel. Mengganti aki baru, bahkan bengkel memberikan opsi tukar tambah dengan aki yang lama. Pastinya lebih hemat dong. Sekali lagi konsumen menerima saran mekanik dengan senang hati. Alhasil kendala hari itupun terselesaikan…
Sekitar 3 hari berselang, konsumen kembali ke bengkel. Komplain terkait problem yang muncul kembali. Bengkel pun melakukan pengecekan. Hasilnya Aki ngedrop kembali. Pada kondisi inilah video tersebut dibuat oleh si konsumen. Pada kondisi ini, konsumen meminta kembali aki lamanya yang seharusnya sudah menjadi hak dari bengkel ahass karena berkaitan dengan klausul kesepakatan pembelian aki dengan tukar tambah tadi.
Aki lama diminta kembali dan aki baru dikembalikan ke bengkel. Keduanya sudah sama-sama ngedrop kondisinya.
Akhirnya bengkel menganalisa lebih lanjut. Lebih detail dari sebelumnya. Masalah ditemukan. Arus listrik yang dikeluarkan dari sepull motor cukup lemah sehingga tidak bisa mengakomodir suplai listrik ke kiprok dan kemudian ke aki. Sepul sendiri terletak di dalam blok mesin, biasanya disamping kiri.
Karena adanya masalah baru tersebut dan komitmen bengkel memberikan pelayanan yang baik, maka dihari yang sama bengkel memutuskan untuk melakukan penggulungan ulang sepul dengan biaya 300 ribu. Alhamdulillah, biaya tersebut tidak dibebankan pada konsumen. Melainkan biaya tersebut ditanggung oleh pihak bengkel. Yang dilakukan bengkel ini sebelum adanya video viral tersebut.
Dari sini, masalah kelistrikan motor CBR150R itu sudah selesai dan tuntas diperbaiki tanpa ada keluhan kembali. Problem itu diselesaikan pihak bengkel ahass dihari yang sama. Namun sayang, setelah keluhan itu sudah dituntaskan.. akhirnya didapati viral di media sosial terkait video masalah di bengkel ahass tersebut.
Yang penulis sayangkan disini adalah, informasi yang sudah terlanjur disebarkan itu tidak berimbang. Karena hanya mengangkat keluhan masalahnya saja. Namun tidak memberikan informasi lanjutan terkait problem yang sudah diselesaikan pihak bengkel ahass, bahkan dengan tanggung jawabnya sudah rela menanggung beban biaya penggulungan ulang sepul sebesar 300 ribu rupiah.
Akibat viral video tersebut tentu memberikan dampak citra yang kurang baik pada bengkel yang bersangkutan, padahal sudah terlebih dahulu beritikat baik untuk tidak merugikan konsumen dengan memperbaiki bagian sepulnya.
So…. sekali lagi bila masalah itu sudah terselesaikan dengan baik dan tanpa dirugikan, kurang etis juga bila terburu-buru untuk memviralkannya seperti yang terjadi itu. Semoga menjadi pembelajaran untuk semuanya, terutama bagi konsumen… bahwasannya keluhan anda dapat terlebih dahulu disampaikan melalui kontak center yang tercantum diatas.
Pembelajaran terkait kejadian diatas, diharapkan pula memberikan hal positif untuk ahass. Dimana penting untuk menganalisa terlebih dahulu secara teliti tanpa perlu memprioritaskan deadline jumlah unit motor yang dikerjakan dalam sehari. Sehingga akan menghasilkan perbaikan yang lebih berkualitas.
(~fn)
Video yang viral :
Kolom Komentar