Mengintip Kehadiran Produk Baru AHM Honda Monkey 125, Untuk Siapa Motor Ini ??

filano

Motomaxone.com – Pembaca sekalian, pada tahun 2018 yang lalu di ajang pameran BMS (Bangkok Motor Show) Honda sempat memperkenalkan seekor unit motor bernama Honda Monkey. Semenjak itu, distribusi penjualannya pun mulai meluas. Namun baru berselang setahun yaitu 2019, AHM selaku ATPM resmi motor honda mulai memasarkan untuk pasar otomotif roda dua di indonesia.

Seminggu yang lalu tepatnya, AHM mengenalkan motor ini diajang GIIAS 2019 dan resmi membuka penjualan motor berplatform batangan namun cebol alias mini ini. Honda Monkey yang dijual di indonesia ini bukanlah versi asli karena versi asli motor ini sendiri hanya mengusung mesin berkapasitas 50cc. Namun yang dijual oleh AHM adalah Honda Monkey versi reborn…

Versi reborn terlihat dari mesin yang diusungnya yaitu berkapasitas mesin 125cc, SOHC dengan mesin rebah. Mirip mesin motor bebek Supra X 125, namun menurut info yang penulis dapat, platform mesin yang digunakan oleh Honda Monkey Reborn ini mengambil dari Honda Grom / Honda MSX 125 (Ada yang belum tau nggak motor ini ??).

Sekilas melihat komposisi mesinnya secara lebih detail, menggunakan mesin 125cc SOHC, silinder tunggal (rebah/horizontal), dibekali dengan transmisi 4 speed. Sistem pendinginnya bukan radiator/cairan melainkan masih menggunakan sistem pendingin udara. Perbandingan Bore X Stroke 52,4 x 57,9 dengan kompresi 9,3 : 1. Teknologi injeksinya masih menggunakan PGM-FI. Dari komposisi mesin tersebut, tenaga yang mampu disalurkan sebesar 9,4 PS @7.000RPM dan torsi 11 Nm@5.250RPM. Ketinggian jok ke tanah hanya 776 mm sedangkan bobot total motornya sendiri sekitar 107 kg.

Mengintip spek mesin diatas, urusan performa tidak menjadi daya tarik dari motor ini. Namun jika dilihat dari ergonomi yang memadai untuk orang dengan postur tubuh yang tidak cukup tinggi hingga kapasitas tangki BBM yang mencapai 5,6 liter dengan klaim konsumsi BBM mencapai 67 km/liter.

Maka motor ini bakalan cukup menyenangkan untuk diajak melibas kondisi kemacetan karena pastinya lebih lincah sehingga gampang bermanuver disela kemacetan. Posturnya memang kecil, namun dari pengamatan penulis saat membandingkan tinggi jok motor ini dengan NCB150R hanya terpaut sedikit saja.

Gaya desainnya memang jadul, dengan gaya knalpotnya yang meliuk ke atas belakang menjadikan motor ini memang rada egois… cukup satu pengendara, nggak cocok kalo ada boncengernya. So, segmentasinya akan menjadi terbatas nantinya. Untuk kalangan penyuka desainnya, penghobi motor klasik pendek. Apalagi banderol harganya mencapai 65 juta rupiah.. WOW.. karena motor ini hadir dengan status CBU (Completely Built-Up).

Namun  meski begitu juga masih mengedepankan teknologi modern macam lampu penerangan yang sudah LED hingga anak kunci model pattern macam anak kunci Honda Jazz GD3 yang pernah penulis miliki. Jadi nggak cocok juga jika dipaksakan pake Keyless Smartkey karena konsepnya memang didesain dengan gaya klasik, meskipun demikian fitur answer back system masih dimiliki oleh motor ini. Belum lagi dilengkapi sistem pengereman yang lumayanlah dengan hadirnya ABS single channel (depan aja) dengan tambahan teknologi Inertial Measurement Unit (IMU) yang mampu mencegah ban belakang terangkat saat ngerem mendadak. (red)