2022 MotoGP Mandalika Indonesia, Wet Race Hingga Selebrasi Tanpa Sampanye

filano

Motomaxone.com – MotoGP Indonesia yang digelar di sirkuit Mandalika, Kota Lomobok, Propinsi Nusa Tenggara Barat diwarnai banyak hal tak terduga. Hujan nyatanya menjadi faktor kunci digelarnya MotoGP Indonesia hari ini (20/3).

Kondisi cuaca yang berpotensi hujan memang sudah diprediksi jauh hari sebelum digelarnya MotoGP Mandalika Indonesia oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Potensi hujan lebat mengguyur Mandalika tepat di waktu balapan pun sudah diprediksi sebelumnya.

Intensitas hujan deras di sirkuit Mandalika nyatanya menunda dimulainya balapan MotoGP seri kedua ini hingga sekitar satu jam. Namun sejatinya kondisi cuaca tersebut bukan hal aneh bagi penulis karena memang iklim tropis di sebagian besar wilayah indonesia termasuk Lombok yang memang menjadikan hal wajar untuk fenomena cuaca seperti ini. Bahkan sebelum balapan, terekam kamera adanya petir menyambar disamping lintasan.

Safety Car berkeliling. Hingga dua lap untuk memastikan kelayakan lintasan untuk balapan. Balapan pun dimulai dengan kondisi lintasan basah. Tak sedikit pembalap-pembalap dibarisan depan nyaris terjatuh akibat selip ban belakang akibat adanya air di lintasan sirkuit Mandalika.

Balapan yang dramatis itu akhirnya usai. Tidak dimenangkan oleh Yamaha, pun juga dari Honda aplaagi Suzuki. So baik YIMM maupun AHM bisa jadi kecewa dengan hasil itu.

Adalah KTM dari tim Red Bull yang memenangkan MotoGP Mandalika Indonesia 2022. Tapi bukan Brad Binder yang mengawali balapan di grid paling depan. Melainkan rekannya yaitu Miguel Oliveira. Sedangkan runner up diamankan Fabio Quartararo dan posisi 3 diamankan Johann Zarco.

Quartararo sejatinya cukup maksimal saat menjadi pemimpin jalannya balap. Namun dirinya melorot posisinya meskipun akhirnya mampu menyelesaikan balapan diposisi ke-3. Keberhasilan Fabio sepertinya sangat dinanti Yamaha Indonesia untuk memperkuat merk dagang mereka di pasar otomotif tanah air, berharap keberhasilan raih podium itu bertuah.

Penulis pribadi melihat balapan kemarin memang tak seseru yang dibayangkan. Balapan dengan lintasan basah tentu sedikit banyak merusak peta kekuatan para pembalap yang sejatinya berpotensi mengejutkan di lintasan kering. Namun inilah iklim tropis di Indonesia yang memang sedang seringnya diguyur hujan deras.

Kekurang seruan itu juga didukung dengan absennya Marc Marquez yang memperkuat Repsol Honda. Padahal dialah yang dinanti aksinya oleh para penggemar Honda di Indonesia. Maklum lah, AHM memegang market share cukup besar untuk pangsa pasar otomotif roda dua di Indonesia. Namun disisi lain, semua patut bersyukur akan kesuksesan penyelenggaraan GP Mandalika.

Penulis tak tertarik mengulas terkait diblow up nya kehadiran pawang hujan, mengingat yang bersangkutan sendiri nyatanya kehujanan :mrgreen:

Hal menarik lainnya adalah kehadiran bapak Presiden Republik Indonesia yang secara langsung memberikan trofi untuk 3 juara pada saat itu. Meskipun jagoan beliau yaitu Marc Marquez ternyata tidak bisa tampil pasca kecelakaan hebat di sesi pemanasan GP Mandalika. Yang kemudian oleh RI1 jagoan tersebut dialihkan kepada Fabio Quartararo yang juga gagal memang di MotoGP Indonesia kali ini.

Selebrasi kemenangan di GP Mandalika kemarin tidak terlihat adanya sampanye, kenapa ? hal mendasar yang pastinya kita sadari adalah indonesia termasuk negara dengan mayoritas muslim terbesar sehingga selebrasi sampanye tak dilakukan dinegara-negara dengan kultur muslim tersebut seperti halnya GP Qatar lalu. Namun pihak panitia penyelenggara GP  Qatar mengganti sampanye dengan minuman bersoda. (F4)