Test Ride Singkat Honda Genio 110 …. Lebih Nyaman Stop n Go !!
|Motomaxone.com – Pembaca sekalian, acara ke Bali bareng MPM Honda beberapa waktu lalu memang sudah kelar. Alhamdulillah diberikan berkah berupa kesehatan hingga keselamatan hingga bisa bertemu keluarga kembali. Tentunya bisa nulis lagi. Sebelumnya saya sempet ikuti test ride Honda Genio. Motor matik baru honda yang rilis sebelum ADV 150 itu..
Saya sendiri baru kali pertama ini, ngetes Genio ini dijalanan. Kebetulan, jalan untuk coba-coba Honda Genio ini cukup lenggang. Dikawasan jalan raya menuju Bandara Internasional Juanda. Isu adanya banyak perubahan sekaligus tampangnya yang mirip Scoopy membuat penulis penasaran dan penuh kekhawatiran. Apa iya nantinya pasarnya tidak merusak Scoopy ? Pertanyaan ini coba sama save lebih dulu.
Di halaman McD diperempatan arah Bandara Juanda. Disana saya memulai aksi test ride singkat Honda Genio ini. Tentunya lebih beruntung, ketimbang test ride diarea parkiran yang pastinya kurang memuaskan secara impresi berkendaranya. Saatnya gas melibas aspal mulus Jalan Raya Juanda menuju bandara.
Kali pertama yang coba saya bahas adalah ergonomi. Itu berkaitan dengan kenyamanan pengendaranya. Jadi lumayan penting untuk diulas pertama kalinya. Apalagi ini motor lahir disegmen matik. Dimana, kenyamanan jadi prioritas utama sebelum sisi fungsionalnya.
Desain jok nya seperti Scoopy. Melebar dibagian depannya. Tentu menjadikan desain ini punya pengaruh pada jangkauan kaki pengendara ke tanah. Pengaruh negatif maksudnya ? nggak juga, selera orang beda-beda alias macem-macem. Ada yang suka, ada yang tidak, ada juga yang nggak mikiran hal itu. Kalau untuk saya sendiri, tak ada masalah. Dengan TB 171 cm, jangkauan kaki masih cukup sempurna menapak ke tanah.
Posisi berkendara pun nyaman. Genio terasa lebih sporty dari Scoopy. Posisi setang nggak terlalu tinggi, tidak pula terlalu rendah. Cukupanlah. Jadinya jangkauan lengan yang terlalu pegal.
Kali pertama coba handling dengan melakukan sedikit gerakan kanan-kiri diatas motor (bukannya alay loh ya..). Saya rasakan handling nya ringan sekali. Mirip Beat, terasa lebih lincah dari Scoopy malahan. Begitu juga sudut putarnya saat memutari U-Turn. Sudut putarnya lega, jadinya saat riding nggak melebar. Cocok tuh untuk kebutuhan komuter..
Selanjutnya, kenyamanan duduk. Kenyamanan duduk dimotor atau mobil salah satu kreterianya menurut penulis, harus membuat pantat nyaman. Senyaaman apa Genio untuk pantat ?
Nggak cukup menarik, tapi juga tak mengecewakan. Mengapa begitu ? karena kualitas busa jok Genio masih saya rasakan kurang empuk, meski masih lebih empuk dari Honda Beat.
Kalau dibuat riding lain lagi, jadi nggak terasa feel kurang empuknya jok tadi. Itupun melihat kondisi jalannya. Kalau aspal mulus atau sedikit bergelombang, dipastikan masih dapat kenyamanannya. Saya pun penasaran dengan mencoba Genio ini turun ke bahu jalan dimana lebih banyak tanah dan kerikil dengan kombinasi bebatuan sedikit. Alhasil, kurang nyaman sekali… dan yang pasti nggak perlu mencoba memakai Genio nerobos bahu jalan dengan PeDe nya atau anda yang bakalan pegal2 nanti sesampai dirumah. Sekali lagi nggak perlu dicoba… cukup saya saja.
Performance alias Performa. Sudah tahu motor matik dibawah kapasitas 150cc bukan prioritas dalam hal performa, tapi kadang pengguna itu ngotot ngajak motornya ngebut. Dari yang penulis rasakan saat tes ride beberapa waktu lalu, ada yang berbeda dalam performa. Entah kenapa, performa Genio cukup nyaman dimainkan di putaran bawah s/d menengah. Stop n Go di macet-macetan akan terasa lebih responsif akselerasinya. Tapi, kalau trek panjang bakalan kedodoran. Karena output power menuju puncak tenaga cenderung kalem. Maklum bukan peruntukannya ngebut pake Genio. (red)
SPESIFIKASI HONDA GENIO :
MESIN | |
tipe mesin | 110cc, 4 – Langkah, SOHC, eSP |
sistem suplai bahan bakar | PGM – FI ( Programmed Fuel Injection ) |
diameter x langkah | 47,0 x 63,1 mm |
tipe tranmisi | Automatic, V-Matic |
rasio kompresi | 10,0 : 1 |
daya maksimum | 6,6 kW ( 9,0 PS ) / 7.500 rpm |
torsi maksimum | 9,3 Nm ( 0,95 kgf.m ) / 5.500 rpm |
tipe starter | Elektrik dan Kick Starter |
tipe kopling | Automatic Centrifugal Clutch Dry Type |
RANGKA | |
tipe rangka | Underbone – eSAF ( Enhanced Smart Architecture Frame ) |
tipe suspensi depan | Telescopic |
tipe suspensi belakang | Swing Arm dengan Suspensi Tunggal |
ukuran ban depan | 80/90 – 14 M/C Tubeless |
ukuran ban belakang | 90/90 – 14 M/C Tubeless |
rem depan | Cakram Hidrolik Piston Tunggal |
rem belakang | Tromol |
sistem pengereman | Combi Brake System |
DIMENSI & BERAT | |
panjang x lebar x tinggi | 1869 x 692 x 1061 mm |
tinggi tempat duduk | 740 mm |
jarak sumbu roda | 1.256 mm |
jarak terendah ke tanah | 147 mm |
curb weight | 89 kg ( Tipe CBS ) , 90 kg ( Tipe CBS – ISS ) |
KAPASITAS | |
kapasitas tangki bahan bakar | 4,2 L |
kapasitas minyak pelumas | 0,65 L ( Penggantian Periodik ) |
kapasitas bagasi | 14 liter |
KELISTRIKAN | |
tipe baterai atau aki | MF 12 V – 3Ah ( Tipe CBS ) , MF 12 V – 5 Ah ( Tipe CBS – ISS ) |
sistem pengapian | Full Transisterized |
tipe busi | NGK MR9C-9N |
Genio ini lahir di momen yang tepat, dulu ada Lets yang desainnya juga retro 80an, tapi momennya ga pas karena lahirnya kecepetan di saat orang2 sedang dilanda euforia terhadap model retro 70an yang dipersembahkan oleh Scoopy dan Fino (Suzuki selalu salah) 😪