Pembaca sekalian, gelaran IRRC (Indonesia Road Racing Championship) 2015 sudah menginjak pada seri ke 4 yang ditempatkan di Sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya. Bagi fn ajang IRRC Kejurnas tersebut lebih kepada pembuktian kapasitas masing-masing produk yang diusung oleh masing-masing tim mandiri dengan membawa platform atpm yang bersangkutan.
Mengapa fn sebut sebagai ajang pembuktian? Karena IP150 kali ini diikuti oleh tim-tim balap nasional dengan segmentasi khusus motor sport underbone 150cc. Inilah yang fn inginkan selama ini dimana Satria FU150 yang bertindak sebagai pemain lama akhirnya menemukan lawan di segmen sejenis yaitu kelas underbone dengan kapasitas 150cc. Bukannya dipaksakan masuk kelas sport naked melawan Vixion ataupun CB150R… bukan bermaksud mendiskreditkan Satria FU dalam hal ini namun dengan IP150 diisi oleh sesama motor underbone maka kompetisi akan menjadi lebih sehat untuk diperbandingkan hasilnya.
Terbagi menjadi 2 sesi balap dengan masing-masing 25 putaran, setiap tim mendapat tantangan yang sama untuk menaklukkan sirkuit yang bertempat di daerah tasikmalaya ini. Race 1 begitu mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali fn. Pasalnya tim yamaha dengan platform MX King 150 menyapu bersih podium 1, 2 dan 3. Begitu juga dengan Race 2, MX King 150 yang dikendarai Rusman Fadhil unjuk gigi dengan menempati podium pertama, namun kali ini lebih bervariasi dimana posisi 2 ditempati oleh oleh tim honda dengan Sonic 150R nya dan Satria FU150 ditempat ke-3. Namun sayang bagi tim suzuki, keputusan race direction menganulir posisi yang didapatkan Rafid Topan di posisi ke 3 sehingga harus turun satu tingkat ke posisi 4. Sebagai gantinya posisi bawah merangsek naik…… yang ternyata rider MX King 150.
Disinilah yang ajang pembuktian yang dimaksud. Baik Satria FU dan Sonic 150R yang mengklaim diri sebagai motor kencang dengan bekal mesin DOHC terbukti kalah diatas lintasan dengan MX King 150 yang menggunakan teknologi mesin SOHC meskipun sama-sama menggunakan 4-klep. Dalam dunia balap, tentu saja tune-up menjadi faktor utama keberhasilan tim meraih hasil maksimal… namun tune-up itupun tak akan memberikan hasil jika saja tidak didukung dengan mesin yang baik… bukan hanya secara performa namun durabilitas juga menjadi poin penting keberhasilan sempurna di lintasan balap.
Nah, apa saja nih racikan yang dimiliki oleh tim juara yang mengantarkan MX King 150 meraih podium 1 kali ini ? Salah satunya ternyata adalah pengembangan motor dengan beberapa part produk balap yang dikembangkan oleh pihak ketiga. Menurut informasi yang masuk meja redaksi, selain berbekal platform mesin MX King 150 yang tetap mempertahankan material tahan lama seperti forged piston ataupun Diasil Cylinder, TJM Yamaha Tunggal Jaya Motor Racing Team juga men-develop MX King besutannya dengan ECU Programmable milik API Tech asal thailand. Tentu saja perubahan ECU menjadi faktor pendukung yang signifikan…. mengingat otak pengapian terletak pada piranti tersebut. Selain peningkatan performa mesin, tentu saja kenyamanan handling juga menjadi faktor utama enak tidak nya motor yang digunakan untuk balap. Nah untuk sistem suspensi, tim TJM mempercayakan pada suspensi Traxxion didukung dengan Brake Pad besutan Vesrah asal negeri sakura jepang yang menjadikan sistem pengereman menjadi maksimal dan tetap aman.
So…. terbukti bukan faktor kencang tidak bisa hanya dinilai dengan DOHC ataupun SOHC. Kedua model mesin ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan itu bisa dimanulipulasi dengan tune-up sesuai yang diinginkan. Yang penting sesuaikan saja dengan peruntukannya….. ingin adu balap ya coba bareng-bareng diarena sirkuit….. namun tetaplah menjaga kenyamanan dan keamanan saat berada dijalan raya. (~fn)
==============
Contact Person :
Email : fncounter.blog@gmail.com
Invite BBM : 794C91C4
FB : www.facebook.com/fncounter
Twitter : @fncounter_blog
___________________
Related Post :
[display-posts category=otomotif]
brarti tinggal tunggu yg sentul