Manipulasi Hasil Kualifikasi MotoGP ala Marc Marquez, Bisa di Akali !

filano

Motomaxone.com – MotoGP masih menjadi balapan motor terfavorit saat ini. Bicara motogp tak lepas dengan sesuatu yan disebut dengan kecepatan. Namun ternyata motogp tak hanya soal kecepatan, banyak faktor yang harus dilakukan untuk mencapai kemenangan.

Salah satunya adalah strategi tim atau pembalap dalam setiap seri balapan. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu situs olah raga balap kendaraan bermotor asal jerman. Bahwa Pembalap memiliki cara untuk memanipulasi atau mengakali hasil sesi kualifikasi MotoGP yang nampak terlihat sangat ketat dan kompetitif itu.

Seperti yang nampak terjadi di FranchGP Le Mans 2023. Pada sesi latihan ke 2, pembalap Repsol Honda Marc Marquez menjelaskan bahwa dia masuk lap terakhir di urutan ke 8 dalam time sheet. Dalam kondisi ini pembalap berjuluk Ant Man karena postur tubuhnya yang termasuk kecil dari kebanyakan pembalap motogp, menjalani strategi “Semua atau Tidak Sama Sekali” agar tidak terlempar dari 10 besar tercepat dengan target masuk otomatis ke Q2 tanpa harus susah payah menjalani Q1.

Pada lap terakhir, dirinya melaju lebih kencang dari sebelumnya sehingga dia bisa mempertahankan 10 besar untuk lolos ke Q2 kualifikasi.

Namun apabila Marc Marquez tejatuh misalnya, dirinya masih diuntungkan karena bendera kuning akan berkibar sehingga pembalap dibelakangnya yang sedang mencetak waktu lap akan dianulir alias dibatalkan dengan naiknya bendera kuning tersebut.

“Dan jika saya terjatuh, ada bendera kuning,” ungkap Marc Marquez.

Berkibarnya bendera kuning secara tidak langsung akan merampas peluang pembalap lain dibelakangnya untuk mengungguli catatan waktu yang dibuat oleh Marc. So, melaju kencang atau terjatuh tetap akan memberikan keuntungan untuknya.

Sebuah trik legal yang tak tertulis untuk memanipulasi peraturan dalam sesi kualifikasi ini tentu akan memberi hasil luar biasa untuk pembalap dengan motor yang kompetitif atau malah pembalap lambat yang ingin nge-prank pembalap yang lebih cepat agar gagal membukukan waktu tercepat.

Sehingga dalam kasus Marquez yang berada diurutan 8 di sesi akhir, kecelakaan (yang sebenarnya terjadi) menjadikan tidak adanya pembalap lain berikutnya yang dapat mengubah timesheet dan capaian posisinya di Kualifikasi Q2 menjadi aman.