Yang Baru Dari Wisata TN Bromo Tengger Semeru, Sekarang Ada Tugu Nama Atau Landmark nya Lho….

filano

Motomaxone.com – Dari pantauan admin seminggu terakhir, banyak isu berkaitan dengan tugu nama atau disebut juga dengan landmark yang dibuat pengelola taman nasional bromo tengger semeru. Mulai dari merusak estetika pemandangan itu sendiri yang katanya landmark menutupi gunung hingga menghamburkan anggaran. Apa yang terjadi disana ?

Dua minggu lalu, kebetulan admin bersama salah seorang rekan berkunjung ke wisata bromo tersebut. Memang, cukup banyak yang baru di sekitar wisata gunung bromo tersebut. Termasuk landmark yang dimaksud oleh beberapa media. Landmark ini berbentuk sebuah tugu bertuliskan nama dari spot tempat tersebut.

Perjalanan untuk mereview di cyubi CB150R Stallion Black ke gunung bromo ini merupakan suatu kebetulan karena bertepatan dengan isu tentang polemik dibangunnya tugu nama. Admin yang sampai di kawasan wisata TN Bromo Tengger Semeru ini lebih dulu mencoba naik ke area Penanjakan, namun sayang disana jalurnya ditutup karena ada renovasi (14/10).

Ya sudahlah, akhirnya balik turun lagi. Disebuah spot, rupanya banyak didatangi pengunjung. Dari artinya, spot wisata ini disebut bukit cinta atau Love Hill. Disini juga terdapat landmark atau tugu nama bertuliskan Love Hill. Tangga naiknya ke bukit cinta berada disisi kanan landmark yang dibangun tersebut. Namun admin nggak minat jalan kaki keatas, cukup foto2 saja hehe….

Setelah berfoto di bukit cinta (admin nggak tahu apa maksudnya bukit tersebut disebut bukit cinta) kami turun ke lautan pasir melalu jalan menurun yang tajam. Pasti para pembaca yang pernah ke bromo, pernah merasakan lewat jalanan ekstrim ini.

Sesampai di bawah tempat area lautan pasir, admin langsung di suguhi oleh badai pasir. Maklum, saat ini sedang masa transisi musim dari kemarau ke penghujan. Jadi pasir di area bromo tersebut lebih mudah tersapu angin. Berbeda jika hujan, pasir akan mengeras dan nggak banyak terlihat badai pasir melainkan akan banyak ditemui kabut tebal.

Karena cuacanya cerah saat itu, admin pun berfoto dengan latar belakang gunung batok yang menutupi wujud gunung bromo jika dilihat dari arah penanjakan.

Yang terlihat berbeda lagi adalah tiang-tiang penunjuk jalan jika terjadi kabut atau badai pasir. Dulu, saat admin kesini (*bromo) dengan si mx tiang penunjuk ini dekat dengan Pura yang tepat disebelah gunung bromo, namun sekarang menjadi lumayan jauh.

Kita yang mengikuti tiang2 penunjuk ini akan pula melewati spot wisata Pasir Berbisik. Disini kita akan menemukan tugu nama atau landmark bromo yang lain yang bertuliskan “The Sea of Sand” yang banyak menjadi perbincangan saat ini. Dari kejauhan, landmark ini hampir tak terlihat karena tulisannya menghadap ke arah jalan masuk bromo dari probolinggo. Jika tidak ada pengunjung yang berselfie tentu admin juga tak menyadari disitu ada tugu nama tersebut.

Jalan terus, kita akan melewati area pasir berbisik. Sudah terlihat jauh dengan gunung bromo, disini hamparan pasir memberikan pemandangan tersendiri… benar-benar padang pasir disini.

Jalan lagi, lebih jauh tak terasa jarak tempuh di spidometer menunjukkaan angka 15 kilometer dari pertigaan penanjakan dan turun ke lautan pasir. Hmm, jauh juga ternyata. Namun lelahnya menyusuri pasir ini terbayar sudah dengan tiba di area Bukit Teletubbies. Disini, admin menemukan landmark ke tiga dari sepanjang perjalanan di lautan pasir bromo ini.

Untuk di area bukit teletubbies memang pemandangannya sedikit kotor karena keberadaan gubug-gubug tempat jualan.

Dari perjalanan ini, admin memberikan kesimpulan. Dibangunnya tugu nama atau landmark memang secara estetika membuat keindahan alami berkurang. Namun keberadaan tugu nama tersebut tidak menghalangi keindahan gunung bromo yang akan kita dapatkan. Tergantung angle fotonya saja, jika berfoto dengan latar belakang tugu nama ini dianggap menutupi pemandangan gunung maka patut dipertanyakan… wong memang tujuannya yang terlihat adalah tugu namanya itu sendiri.

Jika ingin mendapatkan latar belakang pemadangannya gunung bromo sendiri, maka sudut pengambilan fotonya bisa dirubah dengan menjauh dari obyek tugu nama ini. Sejauh yang admin lihat, tugu nama ini malah memberikan kesan fresh untuk wisata bromo ini. Malah admin kurang setuju jika dibangun toilet2 permanen di sekitar padang pasir bromo yang tentu malah membuat keindahan tempat wisata nya berkurang. (red)