May 20 2014
Yamaha YZF-R25, Kupas Spesifikasi dan Analisa Ringan……..

Pembaca sekalian, Yamaha YZF-R25 telah resmi diluncurkan oleh PT. YIMM (Yamaha Indonesia Motor Manufacture). Tentu saja bagi konsumen yang ‘berduit’ dan kebetulan penggemar produk Yamaha tentu saja bakal langsung bersiap nih membelinya. Namun, penting diketahui adalah spesifikasi produk Yamaha dengan DNA YZF series yang lahir pertama kali di indonesia ini.
Mengusung spesifikasi mumpuni, Yamaha memahami karakter konsumen indonesia yang begitu mempermasalahkan spek. Beruntung, dari segi spek Yamaha YZF-R25 yang digadang-gadang bakal semakin membuat terpuruk dominasi Ninja 250 FI ini terbilang cukup wah untuk urusan dapur pacunya.
Menggendong mesin 250cc, Yamaha mencoba menarik minat konsumen dengan kontruksi mesin DOHC 2-silinder nya. Pada produk 250cc ke atas, seolah yamaha keluar pakem dengan mempersembahkan mesin DOHC tak kalah dengan kompetitor dimana sebelumnya dikelas dibawah 200cc yamaha keukeuh dengan mesin SOHC nya.
Meskipun mengintip pada dashboard speedometer, red line rpm berada di angka 14.000 rpm tak serta merta mesin semakin meningkat di rpm segitu brosis. Tercatat power maksimum R25 diperoleh di putaran mesin 12.000 rpm. So, jika limiter rpm dibatasi di angka 14.000 rpm, dipastikan jika konsumen terlalu mengeksplore tenaga melebihi 12.000 rpm maka yang didapat hanyalah karakter overdrive alias mesin malah nge-drop saat melebihi 12.000 rpm.
Ukuran ban terbilang cukup gambot seperti halnya kompetitor dikelas yang sama, yaitu mengaplikasikan ukuran 110/70 (depan) dan 140/70 (belakang) yang sama-sama bertipe Tubeless. Cocok nih dicoba untuk menikung rebah, untuk membuktikan ketangguhan suspensi monocross yang diklaim memiliki tingkat kestabilan yang tak berbeda dengan suspensi pro-link.
Loh…… Nggak salah denger tuh? Masih monocross? Yup, dengan kelebihan di sektor mesin, rupanya Yamaha masih belum all out memuaskan konsumen dengan fitur berlimpah. Berbeda dengan Ninja 250 dan CBR 250R yang menggunakan model monoshock pro-link, Yamaha R25 menggunakan model monocross dengan tumpuan langsung dibebankan pada lengan ayunnya, mirip seperti CBR 150R, Byson dan Jupiter MX Series.
Namun, kekurangan tersebut jelas tertutupi oleh kelebihan lain dari Yamaha YZF-R25. Model lampu belakang menggunakan LED yang tentu lebih unggul dari segi desain dibanding 2 kompetitor kuat yang menggunakan model bohlam.
Desain lampu depan juga cukup fresh untuk desain produk motor di indonesia. Dibekali dual-headlamp, yamaha mendesain body sedikit menunduk dan menutup lampu depan dengan body fairing mirip seperti desain lampu panigale 1199 yang memungkinkan kaca lampu akan lebih awet karena tak terpapar panas secara langsung saat berada diluar. Untuk bagian headlamp, ternyata kala menyala nggak hanya 2 lho melainkan 3 lampu menyala yang mana satu lampu selain dual-headlamp berada diatas kedua lampu utama tersebut. (fnc)
Yamaha YZF-R25 – Color
Specs
_______________________
Related Posts :
23/05/2014 @ 12:45
sudah saatnya yang punya ulasan juga punya ini motor,hehehe…
23/05/2014 @ 13:56
sipp #eh…
20/05/2014 @ 15:10
sip
20/05/2014 @ 19:32
tuku mbah bons 😀
20/05/2014 @ 14:42
bukannya monocross itu sistem Shockbreaker Belakang tunggal punya Yamaha??? ga ubahnya kayak Unit-ProLink di Honda, atau Unitrack diKawasaki???
kalo sistem monoshocknya berconecting rod/ngga itu tergantung kebijakan pabrikan deh.. 😮
20/05/2014 @ 19:34
Yup. Cuma istilah aja bro, lebih tepatnya monoshock R25 bisa disamakan dengan model Byson ‘Adjustable Monocross’ dimana lengan ayun langsung menjadi tumpuan dan dudukan shock.
23/05/2014 @ 12:25
betul,Bro..sistem ini (monocross) terkenal sangat sederhana en mudah dalam perawatan, tapi kadang orang Indonesia menganggap kesannya kurang hi-tech lah, karena ga lewat pesawat/media multilever, mungkin untuk memangkas harga, biar kompetitif, hehehehe….
20/05/2014 @ 14:19
welok
20/05/2014 @ 14:00
juos
http://aripitstop.com/2014/05/20/ternyata-r25-sudah-muncul-dari-kemarin-via-video-rev-station-cekidot-video-detailnya/