Yamaha Force, Tujuan Besar Dongkrak Eksistensi Moped Yamaha

lexi

Force_01

Brosis sekalian. Pada artikel Vega RR lalu, fnc sedikit mengkritisi ketidak-totalan yamaha indonesia dalam mengeluarkan sebuah produk. Vega RR yang notabenenya merupaakan pengembangan dari vega ZR hanya mendapatkan penyegaran bentuk fisiknya tanpa diikuti teknologinya alias masih menggunakan karburator di era gencar-gencar nya sistem injeksi.

Namun, setelah yamaha resmi merilis moped anyar mereka yang lain dengan kode nama yamaha force, fnc sedikit memahami akan tujuan launching produk kali ini. Moped yang mulai kalah dengan popularitas skuter matic, mau tidak mau harus berbenah jika ingin tetap eksis dalam pasar roda 2. Apalagi Vega ZR berlabel sebagai moped termurah milik yamaha.

Bisa jadi, untuk membuat pasar moped entry level ini mendapatkan ‘greget’ kembali Yamaha sengaja memecah vega ZR menjadi 2 produk baru yang secara spesifik berbeda namun dengan konsep yang sama. Vega RR dan Force, bagi fnc Vega RR hanyalah bertujuan sebagai penerus Vega ZR yang masih mengusung pengkabutan sistem karburator. Sedangkan Force yang dirilis kemudian menampilkan model fisik yang hampir serupa namun dengan sistem injeksi.

Dari keduanya, fnc belum merasakan impresi berkendaranya. Namun, menurut rekan blogger tmcblog misalnya. Force dengan kapasitas mesin yang sama namun berteknologi injeksi memiliki keunggulan torsi yang identik dengan akselerasi / tarikan yang sangat responsif. Dari sini, yamaha membuat 2 pilihan untuk konsumen, Vega RR yang seperti nya tak jauh berbeda dengan tipe ZR atau menjajal sensasi lain dari Yamaha Force.

Melihat dari keterangan tersebut diatas, jelas yamaha mencoba membuat diferensiasi mendasar tentang suguhan moped barunya. Karakter torsi memukau dari yamaha force, identik dengan kebutuhan stop and go di jalanan perkotaan namun dengan injeksi barunya tetap irit. Nah lho, vega RR di-kemana-kan? Tetap pada posisinya bersistem karburator untuk membuat perbedaan, mana moped entry level yang akan banyak dipilih oleh konsumen.

Hmm, jadi nggak sabar untuk mencobanya. Semoga kesempatan menjajal keduanya bisa datang pada fncounter blog untuk melihat sejauh mana  perbedaan yang ditawarkan….(fnc)