Feb 28 2014
Wacana BBM Naik Tahun Ini, Edyan Yang Bener Aja……………
Melambungnya minyak dunia, menjadikan pemerintah seolah tak memiliki kaki untuk berpijak dengan mantab. Kondisi keuangan semakin terdesak dengan beban subsidi yang membumbung tak kendali. Lagi-lagi ini hal ini karena pemerintah terlalu setengah-setengah dalam mengambil keputusan dengan dalih atas nama rakyat.
Saat ini kondisi anggaran untuk memasok subsidi BBM mencapai angka 250 trilliun rupiah dalam anggaran APBN 2014. Hingga tak ada opsi lain yaitu dengan menaikkan kembali harga bahan bakar minyak bersubsidi yang rencana nya akan dilaksanakan tahun ini.
Hal tersebut diamini oleh Menteri Keuangan Chatib Basri yang menilai bahwa sangat perlu menaikkan harga BBM bersubsidi tahun ini. Kenaikan harga dari 4.500 rupiah menjadi 6.500 rupiah sempat membuat shock masyarakat khususnya dikalangan ekonomi bawah. Mau tidak mau bila kenaikan terjadi maka harga kebutuhan bahan pokok dan lain sebagainya pun akan turut mengalami kenaikan.
Padahal di kesempatan yang sama penghasilan tingkat buruh tak menunjukkan progress signifikan. UMR terbatas tak mampu menghidupi dengan layak satu keluarga sebenarnya patut diperhitungkan pula oleh pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Resiko akan terjadinya inflasi dimana akan terjadi kenaikan di segala sektor imbas dari kenaikan kembali BBM bersubsidi jelas tak mampu dihindari.
Bagi fnc, harusnya pemerintah lebih tegas dalam hubungannya dengan target BBM bersubsidi yang masih banyak contoh tak tepat sasaran. Dimasa saat ini, orang begitu mudahnya membeli mobil baru, namun nyatanya untuk membeli bahan bakar non-subsidi pun tak mampu.
Jika diharuskan menyelamatkan keuangan negara, semua masyarakat harus menerima dan menanggung konsekuensinya. Kenapa tak dihapuskan saja BBM bersubsidi, biarkan harganya naik turun mengikuti harga minyak dunia layaknya BBM Non Subsidi. Dengan begini tak ada alasan lagi bagi pemerintah mengkambing hitam kan pengguna BBM bersubsidi yang disebut hanya menjadi beban anggaran negara. (fnc)
_________________
Berita Terkait :
01/03/2014 @ 08:52
Dan jatah sehari cuma buat bensin, karena transportasi umum dan SPBU jauh dari rumah (wong ndeso pelosok kang)
01/03/2014 @ 01:55
BBM naik tinggi, susu tak terbeli, orang kaya tarik subsidi, anak kami kurang gizi (iwan fals)…
http://ulidblog.com/2014/03/01/lorenzo-said-our-bike-is-competitive-but-honda-be-better/
01/03/2014 @ 02:48
Semakin jauh dari kesejahteraan jika tidak diimbangi peningkatan taraf hidup masyarakatnya
01/03/2014 @ 01:43
subsidinya diubah aja. misalkan premuim hpp-nya 9000 pemerintah subsidi 2000 jadi 7000, kalau hpp naik jadi 10000 atau 11000 ya harga subsidi ikut naik jadi 8000/9000. #gitu aja kok repot
01/03/2014 @ 02:49
jos, apapun bentuknya akan membuat shock dan ujung2nya kelangkaan bbm
28/02/2014 @ 23:26
BBM mundak aku ora opo-opo, seng penting harga SPG jangan naik…#echhh
http://potretbikers.com/2014/02/28/r25-lahir-duluan-r15-justru-belakangan/
01/03/2014 @ 00:22
kalo SPG flat harganya…….. #eh
28/02/2014 @ 22:56
kalo udah saatnya naik, ya naik saja… jangan dipaksakan subsidi.. malah jadi beban buat perkembangan sektor lain.
28/02/2014 @ 22:58
nah sekalian aja hapus subsidi….. ngiri lihat mobil2 baru malah pake premium…. opo nggak sungkan sama BlueMX yang selalu di stand pertamax…
28/02/2014 @ 23:01
kalo langsung dihapus langsung bahaya bisa kaget… bumi gonjang ganjing… wkwkwkwk
Mungkin dikurangi bertahap ya… tiap bulan naik 500, sampai fix di harga normal tanpa subsidi sama sekali.. 😀
28/02/2014 @ 23:05
ide bagus…