Test Ride Yamaha GT125 Eagle Eye

filano

GT125 Xeon Discontinue

Pembaca sekalian, alhamdulillah bisa bersua kembali saat ini. Kegiatan yang begitu melelahkan sedari sabtu-minggu membuat tenaga terkuras. Menindak lanjuti artikel kedua terakhir yang diposting beberapa hari lalu, kali ini fnc akan mereview hasil dari test ride Yamaha GT125 Eagle Eye.

Berangkat dari malang siang hari sekitar 13.30, ternyata acara dimulai pukul 19.00. Perjalanan sempat terganggu dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat, namun beruntungnya tak merata disemua wilayah. Sesampainya di STSJ selaku yamaha wilayah jatim, rekan blogger dan media lainnya sudah siap di tempat.

Setelah memarkir bluemx, segera diharapkan memilih unit test ride Yamaha GT125 eagle eye. Wah saatnya memilih nih, prioritas awal sih memilih yang putih. Setelah diberitahu yang masih terdapat kunci kontak artinya belum terpakai, fnc pun memilih satu unit putih tersisa. Lha kok diminta ganti karena tidak memiliki plat nomor kendaraan. Yah sudah cari lagi dah yang ada plat nomor nya. Pilihan kali ini jatuh ke unit test ride warna hitam-abu abu.

DSC0058

Setelah semua memilih unit motor yang digunakan langsung tancap gas menuju lapangan milik yamaha untuk berkumpul mempersiapkan test ride yang bertema city tour tersebut. Setelah sempat briefing sebentar bersama blogger, media dan pihak internal yamaha jatim didapat city tour akan dilakukan fokus keliling kota surabaya.

Test ride dimulai, seluruh peserta test ride media dan blogger yang tergabung dalam jatimotoblog berbaris rapi untuk mempersiapkan diri. Truk yang dipersiapkan untuk mengiringi konvoi test ride pun dikeluarkan dengan dilengkapi DJ cewek (*nggak tau namanya :mrgreen: ), tak ketinggalan 2 patwal memang dipersiapkan mengikuti sesi city tour kali ini. Lanjut……. gas.

ERGONOMI, Fnc yang kurang terbiasa dengan yang namanya matic mencoba mencari sandaran kaki yang pas. Setelah beberapa percobaan segala macam posisi kaki, yang paling enak adalah tungkai yang diposisikan ke depan, mirip ‘selonjor’ gitu lah.

KEMUDI dan JOK, Untuk menggapai posisi setang, tak diperlukan jangkauan yang terlalu jauh sehingga cukup pas untuk diajak meliuk-liuk dipadatnya lalu lintas perkotaan. Sedangkan untuk jok, terasa lebih empuk dari Vario 125 sekalipun, yang jelas untuk tempat duduk cukup nyaman.

SUSPENSI, Yamaha GT125 Eagle Eye cukup empuk (depan-belakang) diajak melibas jalanan yang tidak rata. Gejala rider terlempar dari jok tak banyak fnc temui saat melibas jalanan surabaya yang permukaannya tidak rata sekalipun. Namun, pemilihan sangat empuknya suspensi depan bukan tanpa masalah, dikarenakan rebound shock depan yang terlalu lunak saat harus dikejutkan dengan lubang jalanan langsung berbunyi ‘tok..tok..’ seperti ada tumbukan benda keras didalam tabung shock depan.

BODY, untuk sektor body secara keseluruhan. Perpaduan desain Xeon dengan Soul GT yang begitu kentara di sektor headlamp membuat tampilan GT125 Eagle Eye ini cukup besar juga. Namun, untuk tingginya terlihat masih sedikit lebih rendah dibandingkan Vario 125. Jika dibandingkan dengan Xeon, jelas desain body GT125 terasa lebih gemuk nih :mrgreen: namun sayang, body bongsornya ini tak diimbangi dengan ban gambot dan velg tapak lebar.

VELG dan BAN, dikarenakan body GT125 Eagle Eye yang cukup besar dan lebar pemilihan ban standar fnc rasakan terlalu kecil sehingga begitu kurang seimbang dengan body besarnya terutama bagian belakang. Coba saja diberikan velg sedikit lebih lebar dan ban lebih besar pasti secara tampilan pun lebih kekar.

ENGINE PERFORMANCE, ini dia yang fnc tunggu-tunggu. Performa mesin 125cc bersistem pengkabutan injeksi yang dibenamkan pada GT125 ini rupanya belum terlalu memberikan kesempurnaan. Sayang, disaat city tour dilakukan fnc beserta anggota jatimotoblog lainnya sekaligus media kurang bisa mengeksplore galaknya mesin 125cc matic yamaha ini dikarenakan city tour berjalan santai di kisaran kecepatan rata-rata 20kpj. Hadew….. bagi fnc yang mematok kecepatan minimal berkendara di jalan raya 60kpj jelas nggak sabaran. Tapi ada manfaat nya saat harus dipaksa berjalan pelan.

Rupanya GT125 Eagle Eye memiliki karakteristik mesin High Performance lho….. mirip hanya dengan jupiter MX. Nyatanya saat diajak pelan, karakter mesin GT125 kurang bisa memberikan rasa nyaman untuk langsam mesinnya. Terdapat gejala ndut-ndut an saat harus berjalan pelan dalam kurun waktu sedikit lebih lama. Entah karena setelan langsam yang kurang pas atau bagaimana, tapi ternyata bukan hanya fnc yang merasakan. Semua rekan blogger yang fnc tanyai juga memberikan penjelasan sama. So, efeknya tangan yang mengendalikan pluntiran gas menjadi cepat pegal dengan karakter mesin seperti ini. Berbeda dengan mio yang pernah fnc pakai, yang begitu nyaman untuk kecepatan rendah.

Setelah berputar2 kota, sempat berhenti di depan KBS dan dilanjut hingga beristirahat didepan gedung grahadi surabaya. Waktu nya makan nih, maklum perut dah keroncongan. Setelah makan-makan selesai, lanjut balik ke lapangan yamaha tempat start tadi. Huft…. tak ada kesempatan eksprorasi power lebih galak. Namun sesaat kemudian setelah sejenak berkumpul dilapangan yamaha, kami pun diminta tolong untuk kembali ke STSJ untuk memulangkan unit test ride GT125 Eagle Eye.

SENSASI, Rekan blogger terbilang belakangan, karena pihak yamaha yang menggunakan GT 125 dan media lebih dahulu balik ke STSJ. Nah, ini dia mumpung nggak formal lagi kami sedikit mengeksplorasi GT125 lebih dalam. Keluar dari lapangan yamaha, fnc langsung spontan memacu GT125, woh gilaaaa….. responsif banget nih. Saat di eksplore lebih dalam, ternyata GT125 begitu mantab jika diajak jalan cepat.

Sempat terdapat kejadian lucu, kala fnc harus bertemu lampu merah. Bertepatan di sebelah kanan adalah pengguna NVL, sedikit dia melirik ke arah fnc mungkin sedikit aneh ya, “kok pake matic aja atribut berkendara nya pake sepatu, deker dan lainnya”, pikirnya. Si NVL itu pun sedikit blayer2 gas…. wow anak muda nih :mrgreen: saat lampu menyala hijau dia pun bak start balap motogp namun karena GT125 yang fnc naiki terbilang cukup baru PeDe aja, fnc pun gas spontan.

Ndilalah NVL malah keteteran, mungkin karena harus memasukkan gigi transmisi juga kali ya. Setelah mendahului, langsung bertemu kemacetan surabaya, GT125 pun fnc ajak meliuk-liuk cepat dikemacetan. Woh, enak juga ternyata sensasi stop and go nya dengan metode berkendara yang sedikit agresif. Begitulah sedikit review fncounter.com yang mendapat kepercayaan test ride GT125 Eagle Eye. Semoga ada lagi gelombang test ride yang rutin mampir ke meja redaksi fncounter.com, semoga. (fnc)

Gallery Test Ride fncounter.com bersama Yamaha Jatim, Blogger dan Media :

________________________

Berita Terkait :

[display-posts tag=test-ride][display-posts tag=yimm]