Test Ride Honda CBR250R 2012, Akselerasi Ringan dan Smooth

filano

fncounter.com test ride CBR 250R

Motomaxone.com — Ajang kopdar untuk berkumpul dan bersua dengan beberapa rekan blogger pada artikel sebelumnya juga menjadi kesempatan pertama fnc menikmati tunggangan Honda CBR 250R. Kalau sekedar naik sih memang sudah, namun untuk uji coba riding nya yang belum.

Nah, sehubungan mas joe dari motoblast hadir dan juga sebagai penunggang CBR 250R maka beliau mempersilahkan bagi rekan2 blogger di malang untuk mencobanya. Kesempatan tersebut tak fnc sia-siakan, ini awal kali riding dengan motor 250cc. Sekali mendapat kesempatan , sekali itu pula fnc coba mengeksplore lebih dari test ride singkat tersebut.

Keseharian menggunakan bluemx, naik CBR 250R untuk kali pertama terkesan berbeda. Body besar balutan fairing menjadikan fnc sedikit menyesuaikan gaya berkendara. Starter mesin pun dimulai, sedikit menyesuaikan posisi duduk dan beberapa panel lampu, sein dan sebagainya berikut tuas persneling dan tuas rem, fnc gas perlahan menuju jalanan aspal di sepanjang selatan area dieng plaza.

Motoblast and fncounter.com

Serasa cukup menyesuaikan output power CBR 250R, fnc langsung coba akselerasi yang lebih agresif. Akselerasi fnc rasa tak berbeda dengan BlueMX yang sudah dibekali CDI Rextor. Cukup galak dengan betotan gas secara spontan namun karakter CBR 250R tetap smooth tak terlalu liar secara output powernya. Namun tetap saja perbedaan kubikasi menjadikan sensasi tarikan tersendiri untuk motor dengan kapasitas 250cc. Jelas lebih besar, dan karakter overbore membuat nafas tiap gigi cukup lega dan panjang.

Meskipun tak cukup puas mengeksplore keseluruhan tenaganya namun fnc sendiri sudah mendapat gambaran tentang peta kekuatan dari motor 250cc dari honda generasi pertama ini yang masih menggunakan headlamp tunggal. Meskipun nafas di tiap gigi cukup panjang tak membuat cepat loyo, melainkan fnc merasakan saat digas terus tenaga semakin meningkat, artinya penurunan tenaga saat rpm tinggi tak kentara malah yang ada power merangkak naik namun sekali lagi output power yang dihasilkan tetap smooth.

Sisi ergonomi tunggangan motoblast tak lagi bisa dinilai standar, mengingat menurut beliau ketinggian shock depan sedikit direndahkan alias dipendekkan. So, saat fnc mencobanya posisi riding lebih merunduk dari seharusnya, beraura racy dari standarnya memaksa fnc mencondongkan badan kedepan, bakal pegel nih jika dipakai riding jauh.

Itulah yang bisa fnc gambarkan untuk impresi pertama berkendara bersama Honda CBR 250R. Semoga kesempatan test ride motor ¼ liter lainnya datang ke meja redaksi fncounter.com. Terima kasih untuk Motoblast yang memberikan kesempatan test ride singkat tersebut. (red)