Review Lengkap Tes Harian All New Suzuki Satria FU 150 FI… Full Review Touring Sejauh 318 KM

filano

 

Motomaxone.com — Sore guys, puas sudah menggali potensi Satria FU 150 Injeksi (MF). Setelah mendapat amanah penuh dipercayai unit untuk FN review lebih banyak tentu saja menjadi keleluasaan tersendiri selama sepekan didampingi Satria FU 150 Injeksi dengan Livery khas MotoGP (MFX) ini. Untuk tahap pertama, FN akan lebih banyak membeberkan impresi berkendara dari satria model terbaru dari suzuki yang sudah dibekali pengkabutan bahan bakar injeksi tersebut. Lha kok..

Kapan mereview konsumsi bahan bakarnya ? sabar brosis, akan lebih mengena sasaran kalo FN ulas di kesempatan berbeda. Nah, secara impresi berkendara, FN sudah cukup puas menikmati berbagai jenis lalu lintas saat touring kecil-kecilan bareng Satria FU 150 Injeksi. Model kepadatan lalu lintasnya pun beragam dari jalanan lenggang hingga macet parah.

Sedangkan untuk rute perjalanan terdapat 2 kota tujuan yang kesemuanya adalah luar kota dari kediaman FN di seputaran kabupaten malang. Malang – Surabaya (PP) cukup menggambarkan sensasi berkendara Satria FU 150 Injeksi di titik poin yang cukup crowded dengan tingkat kemacetan yang sedang hingga cukup padat. Sedangkan Malang – Blitar (PP) juga sedikit banyak memberikan gambaran potensi Satria FU 150 Injeksi untuk diajak perjalanan jauh dengan lalu lintas lenggang yang membutuhkan karakter nafas panjang di setiap gigi transmisinya. Hmm makin menarik nih..

Menempuh total 318 km dari 2 perjalanan pulang pergi diatas, impresi berkendara akan FN ulas dalam model point yang akan dijabaran secara singkat seperti biasanya, berikut juga ulasan singkat beberapa poin penyegaran produk yang berbeda dari sebelumnya.

 

1. HANDLING

Touring Satria FU 150 FI 3

Sukses menakhlukkan jalanan sejauh 318 km adalah sesuatu yang sangat memuaskan untuk review lengkap Satria FU 150 FI. Handling begitu ringan khas motor ayago sehingga saat menghadapi kemacetan jalan di area sidoarjo-surabaya yang begitu padat saat itu FN masih bisa dengan mudah meliuk-liuk sela kepadatan lalu lintas.

Itu masih impresi handling saat berada di kemacetan kota brosis. Hal yang sama FN rasakan saat perjalanan luar kota nya. Antara Malang-Surabaya (PP) dan Malang-Blitar(PP) juga tidak bermasalah dengan handling Satria FU 150 FI, diajak bermanuver dengan sedikit rebah begitu penurut nih meskipun dengan kecepatan tinggi. Namun bagi pengguna Satria FU 150 pertama kalinya akan sedikit menyesuaikan handling motor ini meskipun terbilang cukup ringan, karena memang secara kemudi memang khas motor ayam jago yang lebih rendah ketimbang motor bebek.

Begitu juga saat FN berpapasan dengan mobil, lebih berat 2kg dari versi karburator membuat handling Satria FU 150 FI lebih nyaman nih. Namun yang menjadi catatan adalah ukuran ban yang masih mempertahankan ukuran standar versi karbu alias terlalu kecil menurut FN. Coba saja diganti ban lebih gambot dikit, pasti akan menambah kenyamanan dalam sektor handling nya sendiri.

2. ERGONOMI

Satria FU 150 FI Ergonomi

Bagian yang mendapatkan koreksi pada Satria FU 150 FI adalah segitiga ergonomi berkendara. Jika jangkauan kemudi dan jok pengendara Satria FU 150 karbu lebih pendek sehingga gampang membuat pegal pengendara, berbeda dengan Satria FU 150 FI. Jangkauan jok – kemudi di geser sedikit jauh sehingga lebih pas untuk pengendara.

Hal ini membuat perubahan pada kondisi pengendara yang pada versi karbu sebelumnya yang lebih membungkuk. Pada Satria FU 150 FI ergonomi dibuat lebih tegak sehingga menyerupai ergonomi berkendara motor bebek. Kelebihannya dengan revisi ini adalah kenyamanan berkendara saat berjalan jauh atau bahkan berlama-lama di kemacetan terbukti benar adanya. Dengan (TB) 171 cm, (BB) 76 kg…. FN merasakan ergonomi Satria FU 150 FI lebih bersahabat tanpa gejala membungkuk berlebihan yang membuat tangan dan punggung mengalami kelelahan berlebihan pula.

FN yang melakukan perjalanan (PP) Malang-Surabaya ataupun (PP) Malang-Blitar tidak gampang merasakan capek saat mencoba Satria FU 150 FI selama perjalanan. Baru saat pulang dalam ½ perjalanan di setiap perjalanan yang FN jelaskan diatas saja kelelahan mulai terasa.

Begitu juga dengan jangkauan kaki dari posisi duduk di jok menuju ke footstep, juga memberikan kenyamanan tanpa terlalu nekuk layaknya motor yang menggunkana footstep underbone aftermarket. Ya…iyalah… pastinya Suzuki memikirkan penggunaan harian ketimbang kegunaan balap yang jarang sekali terakomodir di keseharian kita.

FN sendiri menyambut baik perubahan ergonomi Satria FU 150 FI yang lebih user friendly ketimbang versi karbu yang terlalu membungkuk… disaat Suzuki merevisi ergonomi Satria FU 150 FI menjadi lebih tegak, kompetitor terdekatnya yaitu Sonic 150 malah memilih ergonomi yang identik dengan satria versi karbu yang lebih membungkuk. Malah akan cukup kompetitif nih dengan ergonomi kompetitor lainnya seperti MX King 150 dan SupraX 150 nantinya.

3. ENGINE (PERFORM)

Touring Satria FU 150 FI Speed

Penyegaran Satria FU 150 FI memang terbilang menyeluruh. Tak hanya nampak luar, namun mesin juga dirombak total. Tagline the real DOHC memang harus FN buktikan dengan menggebernya sejauh 318 km touring pulang pergi ke blitar dan surabaya dari kota asal malang. Apakah Satria FU 150 FI kehilangan karakter DOHC nya ??

MAAF ANDA SALAH. Bagaimana bisa mesin baru dengan limpahan power 18PS lebih besar 2PS dari sebelumnya yang hanya 16PS disebut kemunduran? Mungkin yang keukeuh Satria FU 150 FI tidak ber performa melebihi kompetitor adalah mereka yang tidak bisa MOVE ON.

Beberapa tes sudah FN lakukan, pelan… kenceng… jalan lurus… jalan naik… jalan naik berbelok… dan sebagainya. Akselerasi Satria FU 150 FI sangat ringan dan power setiap pergantian transmisi begitu berisi alias ngisi terus sepanjang FN melakukan bukaan throttle. Karakter akselerasi FU 150 Injeksi ini begitu spontan mirip dengan Sonic 150, namun lebih liar Sonic. Jadi meskipun Satria FU 150 FI cukup galak untuk output powernya cukup smooth untuk penyaluran tenaganya.

Jika sering kali FN melakukan test ride pada jalan naik dengan posisi gigi 3 dan 4… power motor sudah cukup drop alias kedodoran maka tidak akan anda temui pada Satria FU 150 FI. Bahkan mengawali start jalan pada posisi gir 2 sekalipun masih sangat bertenaga.

Dibekali transmisi 6-speed seperti pendahulunya namun dengan sistem injeksi, Satria FU 150 FI menyempurnakan kelemahan versi karburator brosis. Bahkan saat diajak berakselerasi saat ingin overtake begitu kuat kesan njambak nya… persis motor 2-tak. Saat berangkat luar kota sempat FN diajak adu drag dengan NVA namun apa boleh buat kalau vixion akhirnya ketinggalan.

Namun Satria FU 150 FI yang berkarakter motor hi-perform bukan karakternya untuk diajak pelan brosis. Dengan kompresi yang sudah menyentuh angka 11,5:1 , power motor akan lebih enak jika dimainkan di 2500 rpm keatas. Dibawah itu, motor serasa kurang nyaman dikendarai alias ndut-ndutan mesin jadi kayak pengen mati.

Untuk urusan persneling… hmmm FN yang terbiasa dengan motor yamaha yang selalu mengeluarkan bunyi saat berpindah persneling tidak terlihat pada Satria FU 150 FI. Pergantian gigi sangat ringan dan lembut… saking lembutnya FN kerap kali salah masuk netral saat ingin memindah posisi gir 2 :mrgreen: . Beruntungnya ada indikator gear position yang begitu bermanfaat bagi FN sendri.

Mas..mas.. top speed nya berapa ? Oh ya, FN yang kebetulan melakukan touring kecil-kecilan sempat melakukan tes top speed yaitu saat pulang dari surabaya dan saat berangkat ke blitar. Saat pulang dari surabaya malam hari yang cukup lenggang FN hanya berani memacu Satria FU 150 FI sampai 120 kpj karena penerangan jalan juga tidak mendukung… sedangkan saat gas menuju blitar FN hanya mendapatkan 125 kpj itupun gigi 5 dan kepergok tikungan. Untuk top speed nya sendiri sepertinya perlu mencari trek yang lebih panjang lagi.

Tambahan lagi… karakter suara Satria FU 150 FI lebih halus ketimbang versi karbu yang suaranya berciri khas dari bagian knalpot yang serasa rada garing. Engine baru Satria FU 150 FI tetap berkarakter gahar tapi suara yang dihasilkan bulat rada-rada ngebas..mirip2 dengan DOHC 2 silinder. Sedangkan keluhan beberapa teman yang mencoba motor ini dan memberikan keterangan bahwa ada hawa panas berlebih yang mengalir di samping kaki kurang FN rasakan.. mungkin juga karena kemana2 FN biasa melengkapi riding gear sepatu bersama jeans… jadi tidak berasa dan tak terlalu mengganggu. Kalau telanjang kaki mungkin bisa lebih merasakan…. namun mengutip dari salah seorang teman yang juga mencoba Satria FU 150 FI ini yang kebetulan tidak menggunakan sepatu… panas yang mengalir kebagian kaki malah lebih panas yang versi karbu loh…

Selama menempuh perjalanan luar kota sepanjang 318 KM tidak sedikit pun FN merasakan ngedrop pada performa Satria FU 150 FI padahal jika brosis menyentuh dengan tangan bagian blok mesinnya disamping kanan-kiri saat setelah bepergian akan cukup panas loh… lebih panas dari saat bepergian pake blue mx. Namun ya itu tadi selama perjalanan itupun tidak ada gejala performa drop… sepertinya pengaplikasian radiator yang cukup lebar memberikan keuntungan pada pendinginan mesin yang lebih sempurna selama perjalanan.

4. DESAIN

Secara fisik, Satria FU 150 Injeksi memang masih mempertahankan kesan nungging di sektor buritan. Hal ini tentu untuk mempertahankan kesan sporty dari sport underbone 150cc andalan pabrikan suzuki indonesia. Fresh produk ? Yup. Desainnya sepenuhnya baru meskipun tetap keukeuh dengan model ayam jago nya. Rangka dari tengah ke depan atas juga didesain baru dengan model kotak.. dimana sebelumnya bulat.

Overall secara desain memang cukup proporsional meskipun beberapa bagian sudah menghilangkan ciri khas Satria FU 150 versi karburator. Seperti Tail Lamp / Stop Lamp, bahkan FN melihat nampak dari kejauhan belakang, tail lamp Satria FU 150 Injeksi mirip seperti Shogun Axelo meskipun desain mika lampu cukup berbeda.

5. SUSPENSI

Satria FU 150 FI - Suspensi

Sebelumnya FN mengira suspensi depan Satria FU 150 FI sama halnya dengan motor bebek yang lain. Yang tidak akan bisa maksimal memberikan kenyamanan dalam kinerjanya sebagai piranti peredam kejut. Namun FN harus meralat nih saat sudah merasakan suspensi Satria FU 150 FI.

Sebenarnya tidak cukup sengaja FN melakukan tes terhadap kinerja suspensi bagian depan dengan model teleskopik yang secara diameter inner tube nya cukup kecil dan tidak berbeda dengan inner-tube motor bebek non ayago ataupun ayago yang lain. Saat terjadi kemacetan dan FN menyusuri pinggir jalan, antian motor di pinggir membludak…. ternyata ada seorang bapak2 yang sudah sepuh begitu takut nyalip di pinggir mobil meskipun space sudah memungkinkan untuk masuk menyalip. Ini yang mendasari FN awal kali menjajal suspensi teleskopik Satria FU 150 FI.

Jika pake motor bebek jenis apapun akan ada sensasi benturan keras pada suspensi depan saat melewati jalanan gragal (tidak enak/tidak rata/off road) maka tidak FN temukan pada Satria FU 150 FI. Bahkan kenyamanan rebound nya bisa admin setarakan dengan Xabre 150 yang menggunakan suspensi USD dan MT25 yang menggunakan suspensi teleskopik berdiameter inner-tube lebih besar. Sehingga getaran yang sampai ke tangan kita menjadi sangat minimal brosis. Sedangkan untuk suspensi belakang juga cukup empuk dengan getaran extra sekalipun, yang dihasilkan oleh jalanan dengan kontur tidak rata atau rusak.

Bagaimana dengan boncengan? Untuk suspensi belakang dengan jok boncenger yang lebih rata ketimbang versi karbu memang memberikan kenyamanan di sisi boncenger.. namun suspensi belakang terlihat ambles saat FN bertindak sebagai boncenger. Namun saat mencoba di foto, ambles nya suspensi belakang tidak seperti MX series misalnya yang memang begitu ambles saat dibuat boncengan. Masih bisa ditoleransi dengan masih adanya GAP antara spakbor dan ban… so saat FN meminta bantuan salah seorang teman kantor untuk dibonceng ya nggak ambles yang keterlaluan lah karena FN masih merasakan lebih tinggi ketimbang pemboncengnya sendiri. Meskipun demikian, untuk meliuk di kecepatan tinggi, bagian belakang tidak terasa membuang karena rebound yang dihasilkan, jadi cukup stabil.

Oh ya… sedikit yang menjadi koreksi suspensi depan untuk Satria FU 150 FI adalah adanya suara tok..tok.. saat kepergok lubang jalan atau polisi tidur. Pikir FN ada masalah pada komstirnya, namun saat FN selidiki lebih lanjut intensitas keluarnya tidak sering.. dan bunyinya bukan dari daerah komstir. Suara tersebut timbul saat kinerja rebound balik ke posisi semula, setelah FN tanyakan karena memang karakter spring pada suspensi depan cukup lunak sehingga saat proses berbaliknya rebound tersebut menyentuh penutup drat pada inner tube. Pantesan suaranya tidak selalu ada… namun FN pastikan tidak ada pengaruhnya dengan kenyaman suspensi depan yang begitu soft memanjakan FN selama touring 318 km tersebut.

6. PENGEREMAN

Bicara pengereman, model petal disc Satria FU 150 FI cukup mumpuni menghentikan lagi motor. Dan terbilangan sangat pakem untuk mengunci roda. Untuk kondisi motor yang baru FN yang biasa mengenal karakter rem yamaha misalnya harus beradapsi brosis karena sekali tekan tuas sedikit saja sudah mengunci tuh roda. Jadi perlu berhati-hati saat masa inreyen. Karakter menguncinya rem belakang Satria FU 150 FI identik dengan Sonic 150. Bagaimana dengan MX King ? beda karakter karena yamaha biasa membuat rem depan lebih kuat mencengkeram ketimbang yang belakang.

7. BODY QUALITY

Suzuki masih mempertahankan body yang cukup berkualitas. Plastik body saat di ketuk berada cukup tebal dengan kualitas cat yang juga cukup bagus, namun bagian cat cover bagasi rawan baret brosis seiring dengan pemakaian, mending dilapisi dengan stiker carbon atau apalah untuk perlindungannya.

Untuk sisi detail produk Satria FU 150 FI FN ulas dikesempatan berbeda karena memang akan terlalu panjang jika digabungkan disini. Semoga review kali ini bermanfaat. (red)

Special thanks to :

Suzuki SMG Indrapura Singosari Malang
Suzuki SMG Indrapura Surabaya
Suzuki Indonesia