Problem Busi Mati Vario 125, Bijak Memilih Bahan Bakar Sesuai Kompresi Mesin

filano

Vario 125

Bagi motor, busi adalah piranti yang cukup vital dalam mensupport proses pengapian. Jika busi sendiri tidak dalam kondisi prima, maka pastinya pengapian dapur pacu bakal terganggu olehnya. So, pabrikan pun menyarankan untuk mengganti busi secara berkala sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Pada yamaha contohnya, penggantian busi secara berkala perlu dilakukan setiap 6000km. Bisa pula diganti setiap 6 bulan sekali, atau kalau keberatan 1 tahun sekali, lha wong cuma 15ribuan :mrgreen: merawat motor secara rutin pastinya akan memberikan nilai investasi pada kita sendiri.

Namun, bagaimana jika kasusnya seperti pada vario 125? Banyak pemilik vario 125 ngedumel akan masalah mbrebet alias tenaga ngempos. Usut punya usut, ternyata busi minta ganti padahal usia motor masih 1 bulan. Nah ini dia yang perlu dipertanyakan. Busi bermasalah? Jelas bukanlah.

Masalah ini juga pernah dialami oleh teman kerja fncounter, tadi siang sempat ngobrol tentang motor dengan teman-teman kerja. Nah, temen sekantor yang memiliki vario 125 turut mengutarakan akan kekurangan matic paling laris honda ini.

Diantaranya adalah busi yang mati. Namun, ada penjelasan yang cukup membuat dirinya tersenyum adalah setelah diganti busi, kendala mesin ngempos dan mbrebet tidak lagi ditemui. Hal ini dikarenakan saat awal kali memakai vario 125 dan terjadi masalah busi mati tersebut, beliau masih menggunakan bahan bakar bensin. Namun, setelah diganti busi dan memakai bahan bakar pertamax, gejala ngempos dan mbrebet tidak lagi ditemuinya semenjak 5 bulan lalu.

Mungkin juga pemakaian bahan bakar oktan 88 seperti premium tidak cocok dengan dapur pacu vario 125 yang memiliki kompresi tinggi menyentuh  angka 11,0 : 1 dan juga yang telah dibekali sistem injeksi. Dari faktor kompresi tinggi dan bahan bakar terpilih jelas berhubungan dengan timing pengapian.

Premium dengan nilai oktan yang paling rendah di indonesia, lebih mudah mengalami gejala pembakaran yang terjadi dengan sendirinya. Padahal seharusnya pembakaran sempurna harus  dipicu oleh percikan api dari busi dengan timing pengapian yang telah ditentukan. Semakin tinggi oktan, maka semakin tinggi kemampuannya untuk tidak cepat terbakar dengan sendirinya dan juga sebaliknya. Nah dari faktor pemilihan bahan bakar yang kurang tepat untuk mesin inilah, busi yang menjadi sasaran keausan dini. (fnc)