Peran Besar Marc Marquez Mengembalikan Perform Sang Idola Valentino Rossi [Bagian-1]

filano

Sang Idola - Rossi Marquez

Kala meraih posisi sebagai pembalap Yamaha, mungkin satu target Lorenzo adalah membuktikan diri sebagai pembalap sekaliber Rossi kala itu. Maklum, nama besar Rossi terlalu menjadikan Rossi jual mahal dalam hal kontraknya sebagai seorang pembalap. Bukan tanpa alasan, namun terbukti nama besar Rossi memang menjual dalam penjualan produk pabrikan yang menggunakan jasa nya. Fnc akan mencoba mengulas dari sudut pandang lain tentang kaitan erat Rossi dan Marquez dalam hubungannya mendongkrak kembali performa sang idola.

Masa emas Rossi mulai terkikis, lambat laun ketrampilan emas nya sebagai seorang pembalap memudar. Hingga akhrinya Yamaha M1 yang dipuja-puja sebagai tunggangan juara the doctor dijadikan kambing hitam kegagalannya kompetitif. Tiba saatnya Lorenzo mengambil alih, Lorenzo membuktikan diri lebih moncer dan konsisten secara penampilannya.

Lorenzo pun mengambil alih peran Rossi sebagai pembalap utama di kubu yamaha meskipun Lorenzo sendiri membantah tak sekalipun dirinya menginginkan status pembalap utama. Kalah terus dari Lorenzo dengan paket motor yang sama, menjadikan Rossi memilih hengkang ke Ducati. Di sisi lain, Lorenzo pun semakin menikmati kesuksesan berkelanjutan bersama motor kebanggaannya Yamaha M1, Lorenzo Juara Dunia 2010.

Mengalahkan Lorenzo yang saat itu sedang dalam masa kejayaannya bersama Yamaha tentu adalah pekerjaan yang tidak mudah untuk kompetitor yang lain. Peta perubahan pembalap pun dilakukan besar-besaran. Rossi ke Ducati, kursi kosong yang ditinggalkan hayden dari Honda diisi oleh eks pembalap Ducati Casey Stoner. Bersama Honda, Stoner ibarat menemukan jati dirinya sebagai pemabalap seperti 2007 silam saat Juara Dunia bersama Ducati.

Lorenzo pun mendapat lawan seimbang. Masih ingat kan, untuk menghabisi Lorenzo yang dominan bersama Yamaha, Honda bahkan memasukkan 3 daftar pembalap mengisi tim repsol honda. Pedrosa, Dovizioso dan Stoner berada dalam satu tim Repsol Honda. Tahun pertama Stoner bersama Honda berjalan mulus. Lorenzo cukup kewalahan saat itu mengahadapi skill Stoner yang semakin matang. Alhasil, tahun pertama Stoner bersama Honda membuat Lorenzo dan Yamaha tumbang. Casey Stoner rebut gelar Juara Dunia 2011.

Namun, paket sempurna Honda-Stoner ternyata tak berlangsung lama. Lorenzo dan Yamaha membuktikan sekali lagi lebih baik dari sang lawan. Sepanjang tahun kompetisi, konsistensi Lorenzo teruji. Tak sekalipun Lorenzo terjatuh kala race berlangsung, hal inilah yang menjadikan dirinya kembali menjadi Juara Dunia 2012. Disisi lain Stoner dianggap semakin melemah, tak mampu memberikan input positif untuk perkembangan Honda RC213V, hingga akhirnya 2012 adalah musim dimana Stoner memutuskan mengakhiri karir balapnya bersama Honda.

Rossi yang terpuruk 3 tahun berturut-turut melakukan manuver mengejutkan. Kembali berlabuh pada Yamaha Factory Racing, beban berat pun dipikulnya dengan harus membuktikan diri kompetitif di barisan depan. Musim 2013 menjadikan balapan syarat emosi, Lorenzo sekali lagi bertandem dengan Rossi, dari sini perseteruan keduanya pun mulai memudar. Duet ini dianggap duet maut yang bakal menguasai musim motogp 2013. Disisi lain, Honda secara mengejutkan memasukkan nama Marquez yang sempat juara dunia moto2 dimusim sebelumnya dalam daftar pembalap Repsol Honda.

Honda dianggap melanggar peraturan dengan memasukkan Marquez di tim utama, sejatinya pembalap rookie harus merasakan dulu sebagai pembalap kelas satelit. Lagi2 lolos, duet Pedrosa-Marquez masih dianggap sebelah mata.

Disaat yang sama, semua insan pecinta motogp seolah frustasi dengan dominasi Lorenzo di tahun sebelumnya, sedikit pesimis dengan Repsol Honda yang malah memasukkan daftar pembalap muda yang tak pengalaman bersaing dikelas para raja. Pembuktian Marquez pun dimulai sedari seri pembuka MotoGP 2013.

Dengan Lorenzo yang masih cukup kuat, Pedrosa malah tak konsisten dalam perburuan gelar juara dunia dengan sering kali nya membuang kesempatan di setiap race. Sedangkan Marquez, perlahan tapi pasti menjadi satu-satunya penantang Lorenzo. Bagaimana Rossi? 11-12 dengan keadaan di Ducati. Rossi masih kesulitan beradaptasi, bukan karena apa, target Yamaha lah yang menjadi kan Rossi kurang santai menemukan perform terbaiknya kembali meskipun sudah memakai Yamaha M1.

Marquez menggebrak, berlabel fans berat sang idola Valentino Rossi, Marquez menjadi idola baru para pecinta motogp sebagai batu loncatan tak adanya pembalap lain yang bisa diandalkan untuk mengalahkan dominasi Lorenzo. Marquez semakin moncer dan terasah kemampuannya melawan Lorenzo dengan bekal RC213V terbaru. Berturut-turut Marquez sering menang, menjadikan Lorenzo frustasi. Bersambung…………..  (fnc)

_____________

Related Post :

[display-posts category=coretan]