Parade Motor Berkumis ‘Winglet’ di Kelas MotoGP …… DORNA dan FIM Harus Buat Aturan Baku Yang Lebih Win-Win Solution….

lexi

Ducati-winglet1

Pembaca sekalian, gelaran motogp memang masih berkurang 1 seri dari agenda semusim yang ada. Namun beberapa hari terakhir ini, pihak penyelenggara baik DORNA dan FIM mengeluarkan kebijakan yang mengejutkan tentang DILARANG nya tim Moto2 dan Moto3 mengaplikasikan Winglet seperti yang sudah dilakukan pada motor-motor pabrikan di kelas motogp. Nah FN pun cukup tertarik nih untuk membahas hal ini terkait wacana Dilarangnya pula Winglet untuk kelas MotoGP tahun depan. Bagaimana sih teknis nya piranti aerodinamika ini ?

Winglet pada motogp sejatinya diperkenalkan lebih dahulu oleh Ducati jauh hari sebelum semua tim mengikuti langkah tim merah asal italia tersebut. Yang paling heboh adalah tes pra musim motogp 2016 yang mana baik yamaha maupun honda pun turut ikut-ikutan untuk mengaplikasikan piranti sayap tersebut.

Kita akan flashback sejenak menuju kompetisi balap mobil bergengsi Formula 1. Sayap yang ditempatkan pada mobil balap ternyata memiliki fungsi yang signifikan dalam sisi aerodinamika mobil itu sendiri. Dalam kasus mobil balap misalnya, fungsi sayap a.k.a winglet ini ternyata bertujuan untuk memanfaatkan aliran udara untuk menekan keras body mobil sehingga selaras dengan lintasan, manfaatnya apa ? dengan tekanan udara tersebut akan dapat meningkatkan kecepatan dan cengkraman ban terhadap lintasan dan sudut lintasan… itu kenapa mobil F1 dapat melibas tikungan sangat cepat meskipun kecepatan tidak terlalu dikurangi.

Selain itu fungsi winglet pada mobil balap juga berperan untuk meminimalisir atau bahkan mencegah roda mobil terangkat akibat tekanan udara yang deras pada kecepatan yang tinggi. Sehingga faktor tekanan kebawah dari udara ke mobil atau biasa disebut dengan istilah downforce menjadi lebih efektif untuk membuat stabil mobil tersebut.

Nah sekarang mari kita lihat kesamaannya dengan winglet yang ditempatkan pada motor-motor motogp akhir-akhir ini.

Winglet pada motor motogp bagi FN kok layaknya aksesoris yang mirip sekali dengan kumis ya brosis. Bahkan jika melihat tampang ducati dari sisi depan mirip dengan hiu martil loh :mrgreen: . Dari penempatan Ducati yang sebelumnya berada di samping fairing dan kemudian ditambahkan dengan membuat winglet di ujung depan kanan-kiri seperti hanya yamaha tentu memberikan keuntungan tersendiri.

Yamaha-Winglet

Tujuan nya ya bisa ditebak yaitu untuk memberikan tekanan pada winglet yang akan berpotensi mencegah roda depan dari motor terangkat… istilah kerennya wheelie. Nah dengan tercegahnya roda depan terangkat maka akan meminimalisir kehilangan kontrol traksi dari motor yang bersangkutan.

Motor-motor motogp memang secara power begitu mengerikan, dengan kontruksi mesin tegak dengan output power melimpah maka momen wheelie tersebut bisa dihindari dengan skill pembalapnya sendiri sehingga untuk mencegah motor wheelie maka tidak ada cara lain selain mengurangi kecepatan. Hmmm FN jadi teringat dengan statement Rossi di 2004 silam yang menyebut bahwa “Wheelie adalah musuh” karena saat roda depan terangkat maka cengkeraman ban ke aspal absolutely menjadi berkurang.

Itu mengapa di setiap karakter sirkuit, setup motor tidaklah bisa disetting sama persis. Yang menjadi masalah Ducati sejak lama diantaranya adalah kecepatan saat keluar tikungan, kondisi ini menjadi dilematis bagi Ducati yang beberapa tahun harus memecahkan masalah tersebut. Disaat pembalap masuk tikungan dan bersiap membuka throttle untuk keluar tikungan maka besar kemungkinan wheelie tidak bisa dihindari….. mau bukti ? lihat saja tayanan GP Assen ditikungan menjelang finish… disitu sering kali pembalap melakukan wheelie karena mereka mempertahankan gas konstan bahkan menambah gas disaat melibas tikungan dengan kecepatan tinggi.

Nah dari masalah itulah mengapa winglet di kembangkan pada motogp. Namun senada dengan apa yang diungkapkan Valentino Rossi tentang suka tidaknya winglet yang ada saat ini… FN juga tidak seberapa suka dengan desain winglet yang diusung ducati maupun yamaha yang begitu terlihat sangat lebar, terus terang sangat jelek terlihat untuk keindahan motornya sendiri.

Honda-winglet

Dari segi manfaat bisa jadi menguntungkan pemilik motor ber-winglet namun bagaimana dengan pembalap lainnya? Ingat… balap motor beda dengan balap mobil yang mana pembalapnya tidak seberapa terpengaruh dengan aliran udara yang mengganggu. Dan.. ternyata ada masalah lain disini. Benar saja…. aliran udara dari kecepatan motor yang begitu tinggi yang mengalir ke belakang ternyata membuat turbulensi pada pembalap yang melakukan aksi slip-stream (memanfaatkan pengurangan hambatan angin pada motor dengan memanfaatkan pembalap di depan sebagai tameng hehe…) atau sekedar berada di belakang atau saat di overtake pembalap dengan motor ber-winglet.

Pada kasus ini, Dani Pedrosa, Cal Cruthclow dan Smith berpendapat senada akan kerugian saat mengikuti motor ber-winglet. Menurut mereka saat mengikuti Ducati milik Iannone yang mereka ikuti menciptakan turbulensi sehingga membuat pembalap yang terkena dampaknya menjadi kehilangan keseimbangan. Yang begitu terasa dari efek turbulensi tersebut adalah getaran bagian depan pada motor seperti yang disampaikan oleh Pedrosa. Belum lagi seperti apa yang sudah disampaikan oleh Bos Honda Shuhei Nakamoto yang menyebutkan pembuatan winglet dan pemeliharaannya membutuhkan cost yang tidak sedikit.

So dari sini FN membuat kesimpulan… bukan masalah setuju dan tidak setuju atas penggunaan winglet yang diterapkan untuk membantu pengembangan teknologi tersebut. Dengan lebarnya winglet yang didesain saat ini bagi FN berpotensi memberikan ketidaknyaman untuk pembalap lainnya… apalagi terkait turbulensi yang diciptakan winglet tersebut. Disisi lain piranti aerodinamika atau biasa disebut piranti downforce aero memiliki manfaat yang tidak bisa dikesampingkan seiring dengan pembatasan perangkat elektronik yang sudah diterapkan.

Jadi sudah menjadi tanggung jawab DORNA dan FIM sebagai penyelenggara untuk membuat kebijakan jika memang winglet masih tetap dipertahankan. Bisa jadi dengan membakukan desain mayor sehingga hanya desain minor yang bisa di otak atik dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan semua pembalap. (~FN)