Meraba Kans GP12, Rossi Bersuara

filano

Hari pertama uji coba resmi MotoGP telah diselesaikan oleh semua perserta dengan baik, kecuali Stoner yang harus absen karena masalah kesehatan di bagian punggungnya. Menarik untuk diikuti adalah sepak terjang Ducati GP12 bersama Rossi. Ini merupakan tahap baru dari perkembangan GP12 kedepannya, mengingat GP12 yang digunakan disepang kali ini adalah versi revisi GP12 yang sebelumnya belum mendapatkan hasil yang maksimal.

Desmosedici GP12 membawa banyak perubahan semenjak terakhir divalencia. Apakah masih sama dengan GP 11.1? Jawabannya TIDAK. Perkembangan pesat telah dilakukan oleh Ducati untuk membuat motor lebih bisa dikendalikan. Lap Time..? Hanya masalah setup motor sedangkan problem riding position nyaris lebih sempurna dibandingkan yang sebelumnya.

Hal ini diakui Rossi yang telah menyelesaikan 30 LAP dalam waktu 2’02 0,392 (2 jam, 2 menit, 0,3 detik). “Saya senang karena kesan pertama yang penting dan setelah di lap pertama, aku tahu bahwa aku suka motor ini. Ducati melakukan pekerjaan yang baik dalam waktu yang singkat. Motor yang baik, tetapi yang lebih penting itu bagus untuk dikendarai. Posisi berkendara telah meningkat banyak dan terasa lebih baik pada saat pengereman dan sudut masuk. Saya bisa mengerem seperti saya inginkan dan mengambil garis yang saya suka, dan saya merasa nyaman pada umumnya. Saya bisa naik dengan baik dan tidak membuat kesalahan. Ini berarti bahwa motor bisa dikendarai. Ini lebih lincah dalam segi perubahan arah, dan wheelies jauh lebih sedikit. Namun masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kita menang. Kita harus meningkatkan beberapa titik di sektor akselerasi, elektronik, penyaluran tenaga dan setup.”

Dari pernyataan Rossi tersebut bisa disimpulkan bahwa pembawaan motor saat dipakai berkendara lebih sempurna dan nyaris tak mengalami kendala yang berarti namun sekarang yang terpenting adalah mendapatkan setup terbaik dari motor itu sendiri. Hasil akhir waktu yang ditempuh dihari pertama uji coba sepang menjanjikan perubahan bagi Rossi, dimana dia hanya terpaut 0,7 detik dibelakang waktu tercepat yang dicetak Lorenzo dari Yamaha.

Namun apa itu sudah cukup untuk digunakan pada kompetisi sesungguhnya? jelas tidak. Jika diasumsikan bahwa pembalap harus menyelesaikan 23 Lap dalam sebuah perlombaan, sedangkan waktu yang didapatkan Rossi 0,7 detik lebih lambat dari waktu tercepat. Maka Rossi bakal tertinggal 0,7 detik setiap lapnya, yang berarti bahwa saat mencapai garis finish Rossi akan tertinggal 16,1 detik dibelakang pemenang lomba.

So, usaha yang didapat Tim Ducati masih setengahnya. Sedangkan dibutuhkan settingan yang pas untuk peningkatan akselerasi, power dan sistem elektronik sehingga mampu mengurangi GAP dengan pemilik waktu tercepat sedikit mungkin bila Ducati menginginkan Rossi bisa bersaing di posisi 3 besar. (fnc)