Ketika Nama Besarnya di Superbike Menjadi Kecil di Kelas Para “RAJA”

filano

Ketika seseorang mencoba sesuatu hal yang sama sekali baru bagi dirinya, pasti dia tak akan tergesa dengan yang diperolehnya. Melainkan dia akan dengan sabar belajar dan mencoba mengerti sehingga sesuatu baru tersebut dapat dikenal dengan lebih baik.

Begitu juga dengan Jonathan Rea. Dalam kancah kejuaraan balap motor Superbike, dia dikenal tanpa kompromi terhadap lawan. Pun begitu, kemampuannya menggeber racikan CBR 1000R Superbike tak diragukan lagi kemampuannya. Rea, bukan seorang pembalap amatir di kejuaraan WSBK.  Dia adalah satu dari sekian banyak rider Superbike yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

Kesempatan baru pun mendatangi Rea. Dia di-plot sebagai pengganti Casey Stoner di Tim utama honda motogp. Ajang bergengsi MotoGP jelas lebih ternama dibandingkan Superbike. Maklum brosis, paket motor motogp dari tim pabrikan adalah paket mesin prototype alias tak di jual massal seperti halnya motor pabrikan superbike.

Banyak yang mendukung Rea, untuk segera menunjukkan kemampuannya. Namun bagi Rea, dia hanya ingin bersikap realistis dengan keadaan yang ada. Menggeber mesin prototype motogp adalah pengalaman baru baginya. Oleh karena itu dia ingin belajar dan mengenal lebih jauh motor motogp karena Rea menyadari secara platform memang RC213V dan CBR 1000R miliknya memang berbeda.

Rea hanya ingin membayar kepercayaan Repsol Honda dengan menyelesaikan seri GP Aragon dan GP Misano sebaik-baiknya. Rea sadar akan kemampuan Lorenzo, Pedrosa, Rossi dan lainnya. Baginya MotoGP bak Class Of The Titans. Banyak rider yang memiliki potensi terbaik.

Sebagai pembanding, dia pun menceritakan pengalaman lucunya saat tes resmi brno beberapa saat lalu. Disaat dia bermasalah dengan getaran motornya, Lorenzo secara cepat datang dari belakangnya. Rea pun membutuhkan waktu 3 detik melihat Lorenzo hingga setelah itu Lorenzo pun menghilang. Rea mencoba realistis, pada dua balapan selanjutnya di motogp setidaknya dia ingin mempertahankan posisi didepan tim CRT. Pun begitu, menyelesaikan lomba adalah target utamanya untuk saat ini. (fnc)