Kehadiran Yamaha AEROX 155 Bakal Membuat Aerox 125 LC Discontinue ?? Walah Eman Broh….

lexi

aerox-155-aerox-125

Pembaca sekalian, peluncuran perdana Yamaha AEROX 155 atau biasa admin familiar menyebutnya NVX 155 di sepang malaysia memang cukup membuat surprise. Seperti di indonesia sendiri, Yamaha Aerox 155 ini akan dirilis sekitar tanggal 2 November 2016.

Yang menjadi perhatian admin adalah positioning produk dalam market skuter matic yamaha di indonesia. Apakah Yamaha Aerox 155 ini akan menambah varian atau ada yang harus lengser dari posisinya dengan kehadiran Aerox 155 ini.

Dari keterangan yang diberikan kepada media, admin melihat fakta penting akan kehadiran Yamaha Aerox 155 ini.

Menurut keterangan dari pihak internal yamaha indonesia menyebutkan “Direktur PT Yamaha Motor Manufacturing Indonesia Minoru Morimoto mengatakan, Aerox terbaru ini akan menggantikan Aerox sebelumnya. Bedanya, pada ukuran bodi dan kapasitas mesin yang kini 155 cc”.

Apa yang dimaksud dengan menggantikan Aerox sebelumnya ?? Sedikit flashback beberapa tahun kebelakang brosis. Untuk pasar indonesia yamaha memang cukup banyak mengeluarkan varian skuter matic untuk terus berusaha memangkas gap penjualan dengan rival kuatnya.

Tercatat ada beberapa varian skuter matic diantaranya X-Ride, Mio M3 125 Bluecore, SoulGT125, Fino 125, Mio Z, GT125 Eagle Eye, NMax dan Aerox 125 LC.

Nah untuk varian terakhir yaitu Aerox 125 LC memang kurang greget untuk pasar indonesia padahal secara produk bagi admin cukup prospek untuk digenjot penjualannya. Namun yamaha lagi-lagi sedikit membuat blunder pada penempatan harganya nya yang dirasa konsumen terasa cukup mahal.

Yamaha Aerox 125 LC sendiri merupakan varian skuter matic yang mengusung setang terbuka handlebar seperti halnya Yamaha X-Ride. Bahkan model speedometernya sama persis antara Aerox 125 LC dan X-Ride. Namun secara penjualan, sejak peluncurannya Aerox 125 LC terbilang lesu peminat, bisa jadi posisi harga tidak cukup menguntungkan untuk konsumen yang akan meminangnya sehingga lebih beralih pada varian lainnya.

Bisa jadi inilah yang menjadikan dasar Yamaha melengserkan Aerox 125LC dan menggantinya dengan Yamaha Aerox 155 biar tidak terkesan tanggung. Namun konsep Aerox 155 tidaklah seperti model 125cc nya yang menggunakan desain setang terbuka. Apakah tidak sayang tuh untuk mengganti model 125ccnya…

Bagi admin sendiri, yang paling tepat adalah merevisi harga tanpa harus melakukan discontinue pada Aerox 125 LC. Sehingga keberadaan Aerox 155 yang sudah dilengkapi VVA hingga ABS akan menjadi pelengkap amunisi yamaha menghadapi persaingan 2017 mendatang. (red)

About MOTOMAXONE.COM 4629 Articles
*Seorang Muslim *Seorang Suami *Seorang Ayah *Seorang Publisher (Blogger) *Seorang penyuka otomotif dan teknologi informasi

13 Comments

  1. Gosip …nanti aerox 155 ada 3 varian
    Varian termurah buat , sedang, high…
    Kaya di mobil gitu…
    Harusnya nmax baru upgrade fitur bareng aerox 155 dgn segmentasi harga.

  2. KLo menurut saya….artis lc 125 jangan di discontunie…desainnya masih bagus banget…mendingan aerok 125 dan 155 disandingkan untuk melawan kompetitor….mereka berdua mempunyai desain yg ok… sayang klo nggk diproduksi lagi….mendingan fitur aeroc 125 ditambahin….biar memikat konsumen….

      • MEndingan di 2017 ….aerox 125 lc ditambah fitur unggulan yamaha….sprti blue core,sss,dll….mungkin akan kuat melawan honda vario 125…..desainnya dah ok banget itu…ban juga udah lebar….tinggal fitur…bila ke2nya disandingkan akan menarik di jajaran matik yamaha….mungkin duet aerox 125 dan 155 akan kuat melawan kedigdayaan duet honda vario dan beat…. ibarat 2 panglima perang yang siap tempur…hehehe….smoga aerox 125 nggak di discontinued…..karena saya suka …..hehehe

        • DEsain gt 125 dan xeon egle eye aja masih kalah keren aerox 125 lc….jadi sayang kalo nggak diproduksi lagi

          • Desain aerox 125 lebih keren daripada gt 125 dan xeon gt eagle eye…jadi sayang bgt klo nggk diproduksi

  3. sayang sekali kalo harus digantikan dengan aerox 155, kenapa tidak disandingkan dengan aerox 155? aerox 125 itu punya potensi sangat besar, selain soal ‘genre’ yang beda dengan versi 155, perbedaan segmentasi kelas berdasarkan kapasitas juga bisa menjadi semacam media sarana diversifikasi produk Yamaha, yang ujung2nya akan memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen (meski sepi tapi akan berimbas pada peningkatan kecil di statistik penjualan).

    Betul tulisan Suhu Admin yang mengusulkan revisi price positioning supaya lebih kompetitif, mending mengurangi sedikit keuntungan individual (perunit) demi meraup keuntungan massif.

    *usul: kalo bisa jangan diskontinyu, tapi ganti desain kaki2 saja.

Leave a Reply to Nicko tegar satriajiCancel reply