Jelang GP Jerez 2016 akhir pekan ini, Suzuki dan Aprilia ketularan virus winglet. Sudah beberapa seri lalu winglet ini diterapkan oleh Ducati sebagai pioner, namun ternyata baru di seri ke Jerez ini Suzuki dan Aprilia mulai berminat dengan piranti aerodinamika tersebut.
Beberapa pembalap mulai mengeluhkan hari-hari sulit mengawali latihan bebas di sirkuit Jerez. Bukan karena apa, karakter motor dengan perangkat ECU baru rupanya harus menyesuaikan dari awal setiap settingan yang dimiliki masing-masing motor pembalap. Itu mengapa setting motor untuk sirkuit Jerez tahun lalu tidak bisa dengan mudah diterapkan untuk motor-motor 2016 ini.
Suzuki dan Aprilia nampaknya harus memulai inovasi bersama winglet layaknya keukeuh Valentino Rossi yang mulai luntur tentang peran sepasang winglet pada motornya.
Sebelumnya Rossi adalah pembalap ternama yang paling tidak menyetujui penggunaan winglet karena secara keindahan motor benar-benar tidak mendukung. Namun rossi sendiri akhirnya PeDe menggunakannya di Austin 2016 lalu yang akhirnya terpaksa gagal finish karena blundernya sendiri.
So.. apa yang mendasari Rossi tetap harus menggunakan winglet ? Jika Rossi harus mengakui, jujur dirinya lebih baik tidak menggunakan sayap aerodonamik tersebut namun secara fungsi Rossi juga harus mengakui kalau winglet atau sayap aerodinamik ini begitu bermanfaat seiring dengan berkurangnya peran piranti elektronik.
Rossi mengakui bahwa winglet begitu membantu bagian depan motornya agar bertingkah lebih stabil sehingga saat full thottle di tarik, akan mencegah roda depan wheelie sehingga tetap bertahan menyentuh aspal. Fungsi ini secara terus terang disampaikan Rossi bermanfaat untuk melewati tikungan akhir Jerez yang berkarakter low speed. Di tikungan tersebut winglet berperan untuk kestabilan motor masuk dan keluar tikungan lebih cepat dibanding kondisi standar tanpa adanya winglet.
Nah, itu pula yang mendasari GSX-RR milik Suzuki Espargaro juga cicipi benefit dari penggunaan winglet. Sayap aerodinamik yang nyatanya memberikan solusi ditengah regulasi yang membatasi peran perangkat elektronik. Disisi lain pengembangan winglet juga terus dilakukan oleh pihak Repsol Honda, seperti Pedrosa yang terus mencoba winglet dengan dimensi sayap aerodinamik yang lebih lebar dari biasanya. Sementara itu, latihan bebas masih didominasi Lorenzo yang masih bersama Yamaha hingga akhir musim 2016 nanti. (~FN)
==============
Contact Person :
Email : fncounter.blog@gmail.com
Invite BBM : 794C91C4
FB : www.facebook.com/fncounter
Twitter : @fncounter_blog
==============
Terkait
Apr 23 2016
Jelang GP Jerez 2016…. Rossi Bocorkan Alasan Penggunaan Winglet, Aprilia dan Suzuki Turut Gunakan Sayap Aerodinamik !!
Jelang GP Jerez 2016 akhir pekan ini, Suzuki dan Aprilia ketularan virus winglet. Sudah beberapa seri lalu winglet ini diterapkan oleh Ducati sebagai pioner, namun ternyata baru di seri ke Jerez ini Suzuki dan Aprilia mulai berminat dengan piranti aerodinamika tersebut.
Beberapa pembalap mulai mengeluhkan hari-hari sulit mengawali latihan bebas di sirkuit Jerez. Bukan karena apa, karakter motor dengan perangkat ECU baru rupanya harus menyesuaikan dari awal setiap settingan yang dimiliki masing-masing motor pembalap. Itu mengapa setting motor untuk sirkuit Jerez tahun lalu tidak bisa dengan mudah diterapkan untuk motor-motor 2016 ini.
Suzuki dan Aprilia nampaknya harus memulai inovasi bersama winglet layaknya keukeuh Valentino Rossi yang mulai luntur tentang peran sepasang winglet pada motornya.
Sebelumnya Rossi adalah pembalap ternama yang paling tidak menyetujui penggunaan winglet karena secara keindahan motor benar-benar tidak mendukung. Namun rossi sendiri akhirnya PeDe menggunakannya di Austin 2016 lalu yang akhirnya terpaksa gagal finish karena blundernya sendiri.
So.. apa yang mendasari Rossi tetap harus menggunakan winglet ? Jika Rossi harus mengakui, jujur dirinya lebih baik tidak menggunakan sayap aerodonamik tersebut namun secara fungsi Rossi juga harus mengakui kalau winglet atau sayap aerodinamik ini begitu bermanfaat seiring dengan berkurangnya peran piranti elektronik.
Rossi mengakui bahwa winglet begitu membantu bagian depan motornya agar bertingkah lebih stabil sehingga saat full thottle di tarik, akan mencegah roda depan wheelie sehingga tetap bertahan menyentuh aspal. Fungsi ini secara terus terang disampaikan Rossi bermanfaat untuk melewati tikungan akhir Jerez yang berkarakter low speed. Di tikungan tersebut winglet berperan untuk kestabilan motor masuk dan keluar tikungan lebih cepat dibanding kondisi standar tanpa adanya winglet.
Nah, itu pula yang mendasari GSX-RR milik Suzuki Espargaro juga cicipi benefit dari penggunaan winglet. Sayap aerodinamik yang nyatanya memberikan solusi ditengah regulasi yang membatasi peran perangkat elektronik. Disisi lain pengembangan winglet juga terus dilakukan oleh pihak Repsol Honda, seperti Pedrosa yang terus mencoba winglet dengan dimensi sayap aerodinamik yang lebih lebar dari biasanya. Sementara itu, latihan bebas masih didominasi Lorenzo yang masih bersama Yamaha hingga akhir musim 2016 nanti. (~FN)
==============
Contact Person :
Email : fncounter.blog@gmail.com
Invite BBM : 794C91C4
FB : www.facebook.com/fncounter
Twitter : @fncounter_blog
==============
Like & Share
Terkait
By MOTOMAXONE.COM • MotoGP 0 • Tags: GP Jerez, Valentino Rossi, Winglet Aprilia, Winglet Rossi, Winglet Suzuki