Jangan Ngebut di Tol Malang-Pandaan (Tol Mapan) !! Sepanjang 38,48 KM Dilengkapi Speed Gun

filano

Motomaxone.com – Tol Malang-Pandaan. Singkatan kerennya adalah Tol Mapan. Beberapa kali diawal pembukaannya beberapa bulan lalu sebelum Hari Raya Idul Fitri, penulis sempat menikmatinya. Berkali-kali melintasi dengan memanfaatkan tol ini. Karena masih gratis.

Berselang 2 bulanan. Bisa jadi lebih jika dihitung dengan dibukanya tol ini untuk kebutuhan tol fungsional. Sebelum awal tahun baru masehi januari lalu. Terhitung tanggal 9 agustus 2019. 6 hari yang lalu. Tarif resmi tol mapan pun diberlakukan. Sudah berbayar, tidak lagi gratis.

Salah satu hasil pembangunan infrastruktur pemerintahan periode 2014-2019. Yang isunya berasal dari ‘hutang’ luar negeri itu (semoga saja tak lagi hutang), memiliki jarak tempuh sepanjang 38,48 KM. Dihitung dari area pandaan hingga sampai karanglo singosari.

Beberapa bulan lalu, saat masih gratis. Dan penulis sering menggunakannya untuk perjalanan ke surabaya ataupun sidoarjo. Pengguna tol memang sedang senangnya. Akan hadirnya tol mapan. Sepi… lenggang… memacu adrenalin. Bejek gas kendaraan tak berasa ngebutnya. Saya pake avanza saja enak memacunya. Apalagi pengguna Innova, Pajero atau Fortuner. Yang kapasitas mesinnya dikisaran 2000-3000 itu… pasti nggak kerasa ngebut kalo sebatas 120 kilometer per jam.

Tapi memang tol mapan (malang-pandaan) dan tol pandaan-kejapanan itu beda. Beda dirambu lalu lintasnya, pun juga karakter jalan cor nya. Tiap masuk wilayah tol mapan akan banyak rambu peringatan kecepatan. Minimum 60 km/j. Maksimum 80 km/j. Dibanding tol Pandaan—Gempol-Kejapanan beda di batas maksimum kecepatannya. Beda 20 kpj.

Fikir saya, kok dibedakan ? Lambat laun paham, karena karakter cornya terasa lebih kasar. Bisa mudah didengar dari bisingnya gesekan ban dengan jalan cor itu. Lebih bising tol mapan ketimbang pandaan menuju surabaya. Mungkin untuk memperkuat traksi ban dengan jalan. Karena karakter jalannya naik turun. Saya tidak tahu..

Tapi pengguna tol mapan sepertinya acuh. Tak mau tahu dengan peringatan itu. Bejek gas sekuatnya. Kenceng-kenceng.. terasa dari hembusan anginnya saat menyalip avanza saya. Yang 1300cc itu, generasi pertama Avanza tipe S yang hanya 200 unit saja di indonesia. Build up Thailand.

Kekhawatiran saya terhadap pengguna yang kenceng-kenceng itu terbukti. Beberapa minggu setelahnya, beberapa kali terdengar. Lewat berita yang saya baca, kalau ada kecelakaan. Semoga tidak terjadi lagi.

Itu mengapa, pihak jasa marga Mapan pun bertindak tegas, dibantu kepolisian. Yang diatas batas 80 km/j ditindak. Melalui tilang. Dari kepolisian mencoba membidik dengan sebuah alat. Namanya SpeedGun. Banyak juga yang kena sanksi tilang itu. Karena dianggap ngebut. Kala itu…

Kini tol mapan berbayar. Tak lagi gratis, seperti beberapa bulan terakhir ini. Aturan pun lebih tegas. Dari info beberapa sumber, sepanjang tol mapan ‘sudah terpasang’ Speed Gun. Arti ‘sudah terpasang’ bisa jadi dipasang banyak alat. Sepanjang 38,48 kilometer itu. Tak lagi anggota polisi patroli yang kucing-kucingan sembunyi untuk membidik. Jika kedapatan ngebut melebihi aturan, bisa ditindak. Nanti dipintu keluar tol. Oleh petugas dari kepolisian.

Tapi dimana alat Speed Gun itu dipasang ? Senin kemarin kebetulan perjalanan pulang dari Sidoarjo menuju Malang. Juga memanfaatkan Tol Mapan, yang sudah berbayar. Selepas Pandaan mulai waspada. Dengan speed gun nya yang siap membidik yang melanggar. Kecepatan dari rerata 100 kpj, turun 80 kpj. Benar-benar menguji kesabaran. Sudah enak-enak kenceng, dipaksa melambat. Sepanjang Tol Mapan saya amati. Ternyata memang ada alatnya. Tapi semacam kamera CCTV. Mungkin itu… dipasang dengan jarak sekitar 300 s/d 500 meter diposisi tengah. Antara jalur menuju malang dan menuju surabaya.

Sayang tidak saya abadikan dengan memfotonya. Nggak mau aja, ntar kena bidik CCTV dianggap melakukan aktifitas lain selain mengemudi :mrgreen: . Membayar tilang yang sia-sia, yang harusnya bisa dihindari. Tapi tenang saja, beberapa hari ini masih sosialisasi. Hanya teguran, belum ditilang betulan. Waktunya hanya seminggu hingga dua minggu kedepan setelah tanggal 9 agustus lalu. (red)