Ironis, Plin Plan Kenaikan BBM Subsidi, Beberapa Pihak Ambil Keuntungan

filano

mobil mewah

Dampak tentang rencana kenaikan BBM ber-subsidi rupanya rupanya berbuntut panjang. Pasalnya pemerintah terkesan setengah-setengah bahkan bagi fnc terkesan plin plan dengan kebijakan yang tarik ulur tersebut.

Tentunya dampak tersebut akan segera dialami oleh ekonomi bawah. Tak sedikit pula, banyak pihak yang mencari keuntungan tentang kebijakan yang belum jelas tersebut. Sebut saja kabar baru-baru ini yang beredar. Di jakarta misalnya, angkutan umum sudah lebih dulu menaikkan tarif dasar angkutan meskipun pemerintah belum ketok palu tentang jadi tidaknya BBM bersubsidi dinaikkan.

alphard_on_premium

Pasti brosis sekalian ingat, fenomena tentang kebijakan kenaikan BBM bersubsidi ini tak hanya sekali terjadi. Namun, bahkan beberapa kali hingga akhirnya dibatalkan kembali. Namun, harga sembako tetap mengalami kenaikan meskipun kebijakan tentang BBM tersebut dibatalkan.

sembako

Harusnya pemerintah mengambil kebijakan yang tegas. Dinaikkan ataupun tidak, tetap saja dampak merugikan akan dialami oleh masyarakat. Oleh karena itu fncounter blog menghimbau, jika tujuan jelas tentang kenaikan BBM bersubsidi memang untuk menyelamatkan perekonomian bangsa harusnya segera dinaikkan.

Toh, tak dinaikkan pun BBM bersubsidi tetap saja tidak tepat sasaran. Orang beramai-ramai membeli mobil baru berharga ratusan juta, namun tetap memilih BBM bersubsidi untuk mengisi bahan bakar mobilnya yang notabenenya BBM bersubsidi ditujukan untuk kalangan tidak mampu.

Berkaca pada negara tetangga macam Filipina, Malaysia, dan Thailand misalnya. Bahan bakar minyak dengan ron 88 sudah dihapuskan sejak lama. Minimal 90 setara pertamax di indonesia. Mengingat teknologi kendaraan baru yang saat ini telah ramai-ramai migrasi ke sistem injeksi, fnc kok lebih setuju hapus saja ron 88 dan BBm standar lebih baik menggunaan ron 90.

Toh dengan konsumsi pertamax 90, kendaraan akan lebih sehat dan awet bagi yang mengaplikasikan injeksi. Begitu juga dengan karburator, akan lebih bersih dan tak sering2 melakukan perawatan mengingat banyak unsur yang menguntungkan dari pertamax ataupun pertamax plus untuk sistem kerja dapur pacu mesin. Namun, perlu diingat. Pemerintah harusnya juga turut memikirkan tentang peningkatan penghasilan bagi karyawan2 yang secara gaji, masih tergolong pas-pas an. So, jika keduanya ini turut diperhatikan dengan baik, bukan tidak mungkin kesejahteraan ekonomi masyarakat turut tercapai meskipun meninggalkan sepenuhnya BBM bersubsidi sekalipun. (fnc)