HRC Kanjuruhan Malang, Adu Nyali Produk Injeksi Honda…. Event Lain Pun Tak Kalah Seru Loh…..

filano

Motomaxone.com – Peran serta teknologi injeksi pada bisnis produk roda dua semakin menuntut produsen untuk berbenah. Produsen berlomba untuk menyuguhkan motor dengan sistem injeksi yang semakin ramah lingkungan, tak hanya itu selain ramah lingkungan sistem pengkabutan bahan bakar injeksi pula di tuntut semakin meningkatkan efisiensi bahan bakar sehingga akan mampu menciptakan konsumsi bahan bakar yang irit tanpa mengurangi performa motor itu sendiri.

 

Setelah istirahat beberapa hari dikarenakan sakit, alhamdulillah fnc kembali mendapatkan kesempatan untuk menghadiri Honda Racing Championship. Sebuah ajang dibawah nauangan honda yang mana melatih dan menciptakan pembibitan balap generasi muda guna semakin memiliki kesiapan kala berkompetisi pada kompetisi yang lebih nyata dan berkelas dunia.

HRC yang kali ini dilaksanakan di area Stadion Kanjuruhan Malang cukup meriah dengan acara utama adalah balap kelas 110cc, 125cc dan 150cc. Sebuah pembibitan luar biasa dari Honda Indonesia yang mana sebagai upaya berjenjang mengantarkan professionalitas pembalap menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

 

Balap motor Honda Racing Championship kali ini lebih menekankan pada edukasi pada penonton yang hadir dimana untuk menciptakan tim balap di jajaran peserta kompetisi HRC, tim-tim honda menegaskan bahwa tunggangan yang dipakai adalah produk honda dengan sistem injeksi PGM-FI. HRC memberikan sosialiasi bahwa untuk menciptakan tim balap masa kini, sudah meninggalkan sistem pengkabutan bahan bakar karburator yang di anggap masih mudah digunakana saat ini oleh masyarakat.

HRC sebagai ajang sosialisasi, bahwa balap motor dengan sistem injeksi saat ini selain cukup mudah dalam melakukan setup motor juga memiliki efisiensi bahan bakar lebih baik dan juga performa mesin yang dihasilkan tentunya juga menjadi lebih baik. Tentunya setup pun dilakukan dengan sistem digital tanpa harus lagi melakukan setting manual layaknya sistem karbu yang sudah dianggap kuno dan konvensional. (red)