Pembaca sekalian, sebagai atpm besar di indonesia sekaligus mencetak rekor dunia dalam hal penjualan produk baik Honda dan Yamaha. Oleh karena itu, banyaknya pihak yang menduga adanya persaingan tidak sehat yang terlihat didominasi kedua pabrikan. KPPU pun menduga adanya kartel perdagangan dari keduanya. Benarkah?
Bisa jadi hal ini salah ataupun benar, namun perlu menunggu investigasi yang dilakukan. Menurut KPPU, beberapa temu telah diketahui diantaranya :
- Produksi Sepeda Motor Bebek dan Skutik Rp. 7.500.000
- Margin Wajar 15% – 20%
- Harga Jual Motor ke Konsumen Rp. 15.000.000
Sedangkan penetapan harga motor dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Ditetapkan oleh produsen
- Bergantung pada efisiensi dan komponen yang digunakan
Distribusi Honda dan Yamaha, didukung oleh semua jaringan dealernya dimana terhitung sebagai berikut :
- Honda (AHM) didukung 1.800 showroom, 3.600 Bengkel Resmi dan 7.550 gerai suku cadang
- Yamaha memiliki 4.300 dealer
Kondisi Saat ini, meskipun terbilang mengalami penurunan penjualan, terbukti keduanya tetap memiliki keuntungan. AHM yang saat ini meraih rekor penjualan terbanyak motor honda di seluruh dunia, memegang pangsa pasar motor hingga 73%.
Akankah memang ada praktek seperti itu? Fnc tidak tahu pasti akan hal tersebut. Namun jika melihat dari pembelian unit Jupiter MX yang fnc miliki, terdapat sedikit pertanyaan yang mengganjal fnc akan penetapan harga jupiter mx oleh yamaha saat itu. Harga dasar jupiter mx sejatinya hanya Rp. 8.000.000,- , namun entah karena pengaruh pajak dijual di indonesia seharga Rp. 15.125.000 saat itu, padahal di tahun 2007 silam semua suku cadang jupiter mx sudah tidak berstatus CBU alias sudah diproduksi didalam negeri.
Namun, tak menutup kemungkinan dugaan tersebut bisa jadi salah jika menilik dari perubahan harga bahan pembuatan dan lain sebagainya. (fnc)
kaset lama dikasi casing CD π
perlu diingat juga, negara pun memiliki andil pula dengan mematok pajak mahal yg tak bisa dihindari produsen
Tanpa bermaksud memancing di air yg keruh…
Saya kira harga yg dipatok menurut “ATPM” sudah wajar…
Mengingat berbagai aspek :
1. Pabrikan juga membayar pajak tidak kecil kepada negara
(bahkan bisa jadi ada pos khusus ketika negara ada iven tertentu)
2. Maukah buruh dibayar lebih kecil untuk menekan cost yg ada.
Sepertinya impossible. Bahkan buruh/karyawan selalu demo minta
kenaikan gaji. Beda dengan di India dan Cina yg buruhnya bisa
dibayar murah, akhirnya produknya juga bisa murah
3. Kualitas produk saat ini seperti itu, andai ditekan lagi biaya… apakah tidak berakibat buruk juga kepada kualitas yg ada? Secara
harga tidak hanya Honda dan Yamaha yg relatif sama, Suzuki juga
sama bila ada di rentang produk yg sama. Sayang tidak banyak yg
bisa dibandingkan.
4. Kawasaki tidak me-launching motor-motor mainstream layaknya Honda dan Yamaha…sehingga tidak terlihat…padahal bisa jadi relatif sama bila ada produk di kelas yang sama.
Sementara itu dulu…
Bisa buat artikel nih kalau mau…
Sayang males kalau ngomongin kebijakan pemerintah saat ini π
Dalam hal ini dugaan tsb perlu dibuktikan, pdhal jika menilik income negara, negara pun memiliki andil membuat “mahal” produk akibat kebijakan pajak yg diterapkan.
Mangkanya itu…
Mungkin “petugas” yg sekarang nggak tau π
monopoli kayak mainan aja
ular tangga
Kalo ongkos pembuatan ya bener kayaknya harganya segitu.