Haruskah Lisensi Mengemudi Mocil dan Moge Dibedakan… ??

filano

58827

Pembaca sekalian, pada dasarnya lisensi mengemudi atau biasa kita sebut surat ijin mengemudi bukan melulu untuk kepentingan bisnis dari praktisi didalamnya. Melainkan lebih kepada mengatur pengendara demi keselamatan sendiri kala berada di jalan raya.

Fenomena sayang anak, dengan cara ‘menembak’ dalam penggunaan SIM untuk putra putri tercinta dirumah bukanlah jalan tepat bagi anak anda untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih baik. Bahkan hasilnya malah jauh dari harapan, tanpa mendapatkan arahan dan bimbingan yang baik. Kebanyakan anak-anak dengan lisensi mengemudi tembak’an, lebih bertindak sok-sok-an dijalanan.

Gelontoran motor-motor baru dengan cc besar menjadikan konsumen semakin tidak mempedulikan faktor keselamatan. Terutama bagi pengendara yang kurang perpengalaman menggunakan moge misalnya. Kala kesehariannya cukup menggunakan motor-motor dengan rentang kapasitas silinder 100cc – 150cc, makan saat memiliki motor ber-cc besar 250cc keatas maka kebanyakan akan tetap mempertahankan pola berkendara lamanya tanpa menyesuaikan berat moge itu sendiri dan power yang dihasilkan.

Alhasil jika keterusan maka akan menjadikan pengendara tersebut semakin arogan dan tak jarang akan memperpanjang catatan kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pengendara roda dua. Harusnya ada arahan tentang cara berkendara moge yang sangat jauh berbeda dengan motor-motor kecil di sekeliling kita.

Oleh karena itu, apakah seharusnya lisensi mengemudi antara motor ber-cc kecil dan motor besar dibedakan? Seperti halnya aturan lisensi A2 di wilayah eropa. Dalam rentang tertentu dari kekuatan yang dihasilkan motor itu sendiri dan berat motor secara keseluruhan, maka disono dibedakan untuk kepemilikan lisensi mengemudi tersebut. Pada lisensi A2, spesifikasi motor yang harus dimiliki adalah power yang dihasilkan tak lebih dari 35kW. Tak hanya itu masih banyak parameternya, namun yang bisa disimpulkan dari penggunaan lisensi A2 adalah pengendara diwajibkan telah terbiasa dan memiliki kemahiran untuk mengendalikan motor-motor besar tersebut, tentunya engan tujuan keamanan pengendara yang bersangkutan. (fnc)