Bus Listrik Besutan Karoseri Piala Mas Singosari Tembus Pasar Benua Afrika

filano

Motomaxone.com – Ditengah kondisi wabah yang masih belum cukup reda sekarang ini, industri karoseri bus membuat Indonesia bangga. Salah satu karoseri bus asal Singosari-Malang yaitu PT. Piala Mas mencatatkan prestasi berskala internasional yaitu produk nya menembus pasar luar negeri.

Bus Listrik Besutan Karoseri Piala Mas Singosari Tembus Pasar Benua Afrika

Karoseri Piala Mas ini sukses menembus pasar negara Kongo, Afrika Tengah. Perusahaan karoseri yang dimiliki oleh putera asli kota Malang bernama Indra Soedjoko ini memang mengakui bahwa perusahaannya PT. Piala Mas tidak sendirian perihal memasarkan Bus Listrik ini hingga ke benua Afrika.

Perusahaan karoseri yang jaraknya hanya sekitar 4 kilometer dari kediaman penulis ini bekerjasama dengan INKA (PT. Industri Kereta Api) Madiun. INKA sendiri mendapatkan kepercayaan untuk membuat Bus listrik bernama E-Inobus dari negeri asal Afrika tersebut.

Penunjukan bodymaker alias pembuat baju bus ini dipilih INKA lantaran prestasi dan kinerja dari perusahaan yang bermarkas di Randuagung-Singosari ini sudah diakui. Sehingga untuk tahapan pertama kali ini INKA mendapatkan mandat membuat 300 unit bus listrik yang mana pengerjaannya diamanatkan pada karoseri Piala Mas Singosari.

Bus listrik besutan INKA ini sendiri dalam masa ujicoba. Rencananya, di negara tujuannya ‘Kongo’ nanti, bus listrik ini bakal dipakai untuk kendaraan komuter.

Tentunya karoseri Piala Mas tak sendirian bertindak sebagai rekan INKA. Ada perusahaan lain macam Tron E asal Taiwan misalnya sebagai mitra penyedia suku cadang drive train dan juga baterai untuk daya bus listrik itu sendiri. Bus listrik ini sendiri mampu melaju hingga 90 kilometer per jam dengan jarak tempuh 200 kilometer.

Harusnya, E-Inobus ini cocok digunakan untuk angkutan umum antar kota dalam propinsi misalnya. Atau dalam kota yang berkomitmen menerapkan kendaraan umum bebas polusi.

Yang sangat penulis sayangkan. Kenapa tidak malah Indonesia yang bersikeras menerapkan kendaraan bebas polusi ini. Padahal terbukti indonesia bisa membuat sendiri. Lagi-lagi soal pembuktian atau malah banyak kepentingan dinegeri ini ya ? (red)