Yamaha YZF-R25 Minus Beberapa Fitur Penting !! Hanya Untuk Menekan Cost Produksi… Tanpa Kurangi Fungsi !!

filano

speedo_ON

 

Menjadi pioner sebagai produk global pertama di dunia, Yamaha YZF-R25 buatan Yamaha Indonesia tentunya tak bisa serta merta hanya mengakomodir kepentingan lokal. Sebagai produk global yang akan pula di tujukan sebagai produk ekspor, yamaha turut mendapatkan input/masukan dari pabrikan yamaha di banyak negara terkait regulasi dimasing-masing negara bersangkutan.

Salah satu yang banyak menjadi sorotan adalah kunci kontak. Mengapa untuk produk yang notabenenya fresh, YIMM tak menyertakan pula kunci kontak magnet yang memiliki pengaman mengingat angka kejahatan pencurian motor di indonesia bisa dibilang cukup besar.

Nah, Yamaha Indonesia pun menjawabnya. Menurut internal yamaha, sebagai produk global indonesia juga mengakomodir kesepakatan yang disetujui oleh himpunan pabrikan yamaha di dunia. Nah salah satu kesepakatannya adalah tidak menggunakan SKS atau kunci kontak magnet dan laser dikarenakan spesifikasi global tidak menggunakan fitur tersebut.

Pertanyaan ini cukup menarik, namun bagi fnc juga cukup aneh jika dipermasalahkan mengingat Suzuki Inazuma pun juga tak menggunakan kunci kontak berpengaman. Namun jelas, pertimbangan konsumen lebih pada faktor keamanan. Yamaha R25 yang hanya menunggu waktu untuk menjadi produk favorit di segmen 250cc jelas akan menjadi incaran kejahatan, itulah pentingnya kunci kontak berpengaman dimana setidaknya mencegah dan memperlambat tindak kejahatan yang terjadi.

r25_front_rdb

Hal ini tak senada dengan apa yang diutarakan yamaha jatim, menurut pernyataan internal yamaha jatim, Yamaha R25 sebagai produk global tetap mempertahankan imagenya sebagai produk R series yang dibanggakan. Itulah mengapa meskipun diproduksi lokal di indonesia, harganya berbanding kompetitif dengan harga CBU dari produk kompetitor di segmen sejenis. Selain itu, minusnya kunci kontak magnet/ berpengaman merupakan salah satu faktor untuk menekan ‘cost’ produksi. Meskipun YIMM menegaskan bisa jadi pengembangan kedepan akan menggunakan model tersebut.

Pernyataan tersirat lainnya pun fnc tangkap sebagai cara YIMM menekan cost produksi diantaranya tidak adanya fitur ABS, dimana yamaha mengungkapkan tanpa ABS pun floating disc brake yang dimiliki Yamaha YZF-R25 cukup bisa diandalkan mengentikan laju kendaraan. Padahal fungsi ABS sendiri bukan dari pakem nya perangkat pengereman melainkan menghindari selip kala pengendara melakukan pengereman mendadak dan keras.

Selain itu, pernyataan tersirat yang berhubungan dengan menekan cost produksi adalah pada penggunaan cover tangki plastik dimana berbeda dengan kompetitornya yang lain. Meskipun memiliki keuntungan kala terjadi kecelakaan, namun tak bisa dipungkiri dengan hanya mengganti covernya saja yang tentu lebih murah dari model tangki utuh jelas hal tersebut salah satu poin menekan cost produksi.

Dan yang terakhir, pernyataan tersirat adalah penggunaan cakram belakang produksi yamaha sendiri. Bukan dari produk Nissin seperti produk yamaha lainnya. Produk lain yang fnc maksud disini adalah semua kelas, mengingat R25 salah satu produk yamaha indonesia yang tak dibekali Rear Disc Brake Nissin. Meskipun dari segi fungsi memang sama2 pakem, jelas tanpa menggunakan produk Nissin akan menghemat biaya produksinya sendiri. Hal tersebut tak bisa menjadi alasan terbaik untuk menghindar, mengingat hingga produk moge pun yamaha menggunakan Nissin sebagai perangkat pengereman belakang.

Namun, dari sekian kekurangan akibat penghematan cost produksi tersebut. Keunggulan dari teknologi dapur pacunya yang membuktikan diri lebih baik ‘diatas kertas’ ketimbang kompetitor patut diapresiasi dan diajungi jempol. (fnc)

______________

Related Post :

[display-posts tag=yamaha-r25]