Wacana Pembatasan Mobil Murah, Belum Membidik Target Kemacetan Jalan

filano

Motomaxone.com – Pembaca sekalian, kemacetan di ibukota DKI Jakarta benar-benar menjadi PR (Pekerjaan Rumah) yang sulit dicari solusinya. Informasi yang admin terima, Menteri Perhubungan (Menhub) Bapak Budi Karya Sumadi sampai berfikir keras mencari berbagai alternatif solusinya. Apa itu ?

Setelah motor menjadi target pembatasan untuk mengurai kemacetan, kini giliran mobil pribadi yang mendapat sorotan tajam. Menhub memiliki rencana untuk berkomunikasi dengan Produsen Mobil dalam rangka melakukan pembatasan terhadap mobil murah.

Tak bisa dipungkiri, mobil memang menjadi barang mewah beberapa tahun lalu. Namun dengan hadirnya label mobil ekonomis, kini jalanan semakin sesak dengan mobil pribadi. Jangankan di jakarta, pembaca yang berdomisili di surabaya, sidoarjo atau malang akan merasakan kemacetan yang lumayan parah di jam-jam tertentu.

Menurut Menhub, pembatasan untuk mobil pribadi merupakan tahapan konseptual. Jadi bagaimana caranya membatasi mobil-mobil murah tersebut. Begitu hal nya membatasi mobil dari kelas umur penggunaannya.

Bagi admin, pembatasan terhadap mobil-mobil murah bukan menjadi solusi bijak untuk mengatasi kemacetan jalan raya terutama di jakarta. Dari pantauan admin, mobil murah ‘baru’ tidak terlalu membludak terlihat di jalanan.

Tingkat ekonomi masyarakat sudah mulai membaik, mereka lebih memilih mobil yang lebih nyaman digunakan dibandingkan sekedar memilih banderol harga murah. Karena berbicara mobil sudah berbicara orang-orang yang kuat secara finansial. Jadi jangan cuma fokus membatasi mobil murah seperti LCGC Ayla, Agya, Sigra, Datsun, Ignis dan lain-lain.

Dijalanan malah lebih banyak mobil-mobil mahal berkeliaran. Sebut saja Avanza, Xenia, Ertiga, Nissan Juke, Honda City, Pajero Sport, Vellfire, Alphard yang mana jajaran mobil tersebut memiliki rentang harga dari 200 juta lebih hingga milyaran rupiah.

So, jangan mengedepankan fokus melakukan pembatasan disana-sini. Yang perlu menjadi catatan, pemerintah juga harus menyiapkan secara matang kendaraan untuk layanan umum yang memadai dan nyaman. Membangun infrastruktur layanan transportasi umum yang real untuk kenyamanan masyarakat. (red)