Test Ride Singkat Honda CRF150L di Lautan Pasir Bromo

filano

Motomaxone.com – Hadir di acara launching dan test ride honda CRF150L tidak admin siakan untuk test ride singkat Honda CRF150L di padang pasir bromo kemarin (3/12). Berikut review test ride singkat CRF150L ..

Tes ride singkat dengan CRF150L tentu perlu disesuaikan pula dengan pakaiannya yang seharusnya senada. MPM honda jatim paham benar dengan hal tersebut sehingga undangan termasuk admin mendapatkan jersey CRF150L dari MPM Honda. Helm pun admin juga membawa sendiri made in MDS model helm trail dengan dobel visor.

Detail untuk Honda CRF150L sudah admin sampaikan di artikel sebelumnya, jadi admin nggak membahas lagi untuk bagian tersebut, takutnya pembaca malah bosen bacanya.

PERFORMA, admin memang pernah melakukan test ride singkat Kawasaki KLX150 BF namun tidak dalam kondisi geber-geberan. Test ride singkat Honda CRF150L di bromo kemarin pun juga tidak banyak berbeda. Kesempatan 2 putaran saja dimana 1 putaran untuk mengenal rute, 1 putaran lagi eksplore performa jadi kurang maksimal. Coba saja 10x putaran pasti lebih lega dan pas hehe…

Berbeda dengan kompetitornya, Honda CRF150L terlihat terlalu PeDe dengan sistem injeksi yang dimilikinya. Piranti pengkabutan bukan lagi karburator seperti beberapa rivalnya, namun sudah dibekali dengan throttle body berukuran 26 mm, namun dari catatan admin, diameter throttle body CRF150L ini lebih besar ketimbang pesaing terdekatnya yang menggunakan karburator berventuri 24 mm. Pantesan diatas kertas, CRF150L menang power tipis dibanding rivalnya tersebut.

Sekarang saatnya mengulas performa dilintasan test ride padang pasir gunung bromo.

Komposisi mesin mirip sekali dengan New Megapro meskipun secara teknis berbeda. Mesin menggunakan kubikasi 149,15cc bertipe SOHC. Bore dan Stroke hampir bertipe square dengan berbandingan 57,3 x 57,8.

Meskipun sudah injeksi, tenaga diputaran bawah terbilang smooth. Tidak ada hentakan yang ekstrim saat admin bermain akeselerasi di lintasan pasir kemarin. Kenaikan tenaga admin rasakan saat melakukan akselerasi memang terbilang lumayan baik meski nggak terlalu galak, dengan penambahan persneling di lintasan pasir, tidak ada gejala ngedrop… mungkin hal ini terjadi karena admin hanya bermain di transmisi gigi 1 dan 2 saja. Nggak sempet menyentuh gigi 3 karena memang lintasannya terbatas. Bagaimana dengan RPM tinggi ? sekali lagi, test ride singkat CRF150L kali ini memang terbatas lintasannya jadi belum sempet mengeksplore lebih banyak.

RIDING POSITION, naik pertama kali dengan mode berkendara (bukan cuma naik saat parkir lho ya.. hehe :mrgreen: ) memang khas motor trail. Duduk tegak bagi admin yang berpostur tinggi 171 cm dengan menggunakan sepatu APBoot Moto3. Punggung tidak membungkuk, lengan siku masih cukup santai karena bisa menekuk sehingga riding position membuat rileks. Apalagi posisi footstep tidak terlalu kebelakang, ergonomi pun menjadi semakin nyaman antara posisi kaki, tempat duduk dan posisi tangan. Sejauh melihat lintasan pasir kemarin, admin tidak mengangkat pantat sama sekali untuk melihat kenyamanan duduknya.

Untuk bagian busa jok memang cukup tebal, seperti KLX 150BF jadi cukup empuk. Sedangkan jok untuk boncenger memang didesain lebih tipis, layaknya motor trail, karena busa tipis dan luasnya terbatas, boncenger bakal nggak betah berlama-lama.

Jok yang tebal, dibarengi dengan velg depan belakang (21” & 18”) membuat bagian depan jadi lebih tinggi. Admin pun masih jinjit kok, namun masih bisa menapak.

HANDLING, bobotnya memang 4 kilogram lebih berat ketimbang kompetitor (122 kg) namun bagi admin yang sudah terbiasa berkendara dengan cyubi (139 kg) tentu tetap merasakan handlingnya lebih ringan. Suspensi depan yang dibekali model Upside-Down terbukti empuk melibas obstacle pada lintasan pasir bromo yang diberikan oleh panitia yang dibeberapa tempat berkarakter gundukan.

Saat admin gas diposisi gundukan agar bisa merasakan fungsi peredam kejutnya, suspensi depan dan belakang bekerja maksimal. Naik turun obstacle tidak admin temui gejala rebound suspensi yang mentok. Jadi nggak sabar untuk mencoba di jalanan aspal bumpy nih… kepergok lubang apakah juga akan tetap nyaman… tunggu review berikutnya ya bro..

Sedangkan saat menikung di lintasan pasir yang memang sudah habitatnya, dengan ban kembang kasar (OFF Tire) grip ban standar sudah cukup ngigit melibas medan pasir bromo. Apalagi jika diganti dengan yang kembangannya lebih kasar lagi, pasti lebih OK namun konsekuensinya nggak nyaman jika digunakan di jalan aspal. Untuk melibas tikungan di area berpasir, motor cukup nurut mengikuti kemudi pengendara. Ada gejala ngebuang saat admin menikung dengan kecepatan tinggi, namun hal itu terlebih karena admin kurang bisa mengendalikan motornya sendiri, karena memang tidak terbiasa melibas jalan off road berpasir.

Kesimpulan, test ride singkat CRF150L ini memang cukup menggambarkan kemampuan motor trail terbaru honda tersebut sebagai pendatang baru dikelas trail 150cc. Namun bagi admin, test ride singkat kemarin masih kurang memuaskan untuk dijadikan final review… yup masih banyak yang perlu digali kemampuan CRF150L ini dengan review harian yang tentunya lebih memberikan gambaran akan kenyamanan untuk penggunaan harian. (red)