Review Lengkap Tes Harian Yamaha AEROX 155 VVA … Ini Dia Kelebihan dan Kekurangan Sporty Scooter Premium Yamaha !!

filano

Motomaxone.com – Pembaca sekalian, sejak tanggal  (19/12) untuk kebutuhan komuter si cyubi di gantikan Yamaha Aerox 155 VVA. Kebetulan saya mendapatkan kesempatan untuk mengupas tuntas di sesi tes harian kali ini. Dan kebetulan pula, pada tes harian ini saya dipercaya menjajal AEROX 155 S-version yang merupakan tipe tertinggi pada produk Aerox 155 VVA. Baca lebih lanjut..

Sudah setahun lamanya Aerox 155 ini dirilis, namun masih banyak pula pertanyaan tentang motor skuter matik premium yamaha ini. Saya pun memiliki kewajiban untuk berbagi pengetahuan dengan anda pembaca sekalian terkait motor yang disebut-sebut mengusung dapur pacu berbasis yamaha nmax ini.

[Desain]

Dikelas skuter premium yamaha berkapasitas 155cc, selain NMAX memang ada AEROX 155 VVA ini. Pantes jika dibanding-bandingkan antara keduanya. Namun saya sendiri melihat konsep desain AEROX 155 ini meskipun tetap mengusung model desain premium berbadan gambot dengan body dan jok yang lega namun aura sporty nya lebih terasa ketimbang NMAX yang menurut saya lebih kalem.

Desain yang diusung pada AEROX 155 VVA ini meskipun menunjukkan lekukan body yang halus namun finishing pada ujung-ujungnya lebih berbentuk lancip dan tajam. Pantas jika secara keseluruhan desain motor ini lebih sporty dari saudara tuanya yamaha nmax.

Apalagi jika dilihat dari desain headlamp dan lampu belakang yang diusung, jelas lebih modis AEROX 155 ketimbang NMAX.

[Perfoma Mesin]

Berkomuter ria bareng Yamaha Aerox 155 VVA selama hampir sepekan ini tidak hanya berkendara berangkat dan pulang kerja saja. Namun juga saya manfaatkan untuk beberapa kali perjalanan luar kota Malang – Sidoarjo (PP).

Sebelum saya mengulas lebih lanjut tentang performa skuter premium sporty yamaha ini lebih dulu saya akan mengenalkan lebih dulu sekilas tentang spesifikasinya, biar lebih faham dengan performanya on the track.

Dapur pacu Yamaha Aerox 155 VVA ini mengusung mesin berkapasitas 155,1 cc, 4-tak, satu silinder, 4-klep. Kompresi menyentuh angka 10,5 : 1. Diameter dan langkah nyaris sama (58mm), namun Stroke memiliki nilai lebih besar 0,7 mm yang membuat karakter mesin lebih overstroke sehingga lebih enak diajak berakselerasi diputaran mesin rendah hingga menengah.

Dengan komposisi mesin seperti diatas, kailan power maksimum yang dapat dicapai adalah 14,9 PS sedangkan torsinya menyentuh angka 14,4 Nm. Sangat jelas secara performa jauh lebih baik diatas kompetitornya terdekatnya.

Data tersebut diatas masih sebatas performa diatas kertas, bagaimana dengan implementasi di lintasan jalan raya selama saya pakai ? berikut reviewnya..

Jika anda terbiasa menggunakan NMAX, maka performa AEROX 155 VVA tidaklah jauh berbeda. Namun jika anda membandingkan performanya dengan kompetitor sebelah dari pabrikan H maka jelas jauh berbeda terutama pada sektor tenaga puncak dan akselerasinya.

Pengalaman saya melakukan tes harian Aerox 155 VVA ini secara performa cukup memuaskan. Karakter matik berkapasitas 155cc memang sangat terasa dari muntahan tenaga yang disalurkan pada roda. Akselerasinya memang cukup mumpuni, 11-12 lah dengan NMAX. Lho kok bisa ?

Torsi Aerox 155 (13,8Nm) memang kalah dibandingkan NMAX (14,4Nm). Namun Aerox 155 memiliki kelebihan pada bobot isi motor yang lebih ringan yaitu 118 kg sedangkan NMAX 127 kg. Dari sini jelas secara akselerasi, AEROX 155 lebih juara, namun saya yang sudah terbiasa dengan sport memang masih merasakan tarikan AEROX 155 masih agak lemot alias harus digiring lebih dulu, nggak bisa terlalu spontan.

Meskipun demikian, saat gas dipluntir spontan tidak ada gejala ngedrop seperti kebanyakan skuter yang pernah saya coba. Dari pengamatan saya, saat akan bermain spontan usahakan bermain di 4.000 RPM untuk mendapatkan kesan jambakan yang lebih mantab. Apakah jambakan tarikannya sama kayak motor 2-tak ? Ya nggak lah, lebay itu.

Setelah akselerasi, giliran power maksimum yang perlu digali. Untuk menjajal kemampuan AEROX 155 VVA di putaran atas, saya sampai mencoba berduel melawan pengguna Xabre dan CB150R. Untuk mencapai 100 kpj, AEROX 155 VVA memang relatif mudah hal ini karena fungsi VVA yang membuat power mengisi secara merata di setiap putaran RPM terutama menengah keatas.

Saat berduel dengan Xabre dan CB150 diputaran atas, efektif membuat mereka kerepotan saat mencapai kecepatan 110 kpj. Namun diatas itu (perkiraan mereka menggunakan gigi 5 & 6), Aerox mulai kedodoran, maklumlah lawannya motor bergigi. Namun yang membuat saya terkesan, ternyata kemampuan performa NMAX yang bisa berjibaku melawan motor sport terwarisi pada AEROX 155 VVA ini.

[Riding Position]

Mewarisi DNA MAXI Skuter yamaha, AEROX 155 VVA memiliki kenyamanan yang lebih baik dalam riding positionnya dibandingkan dengan skuter lain dikelasnya. Meskipun tidak senyaman NMAX yang bisa bebas selonjoran, AEROX 155 VVA memiliki riding position yang juga cukup santai.

Lutut bisa ditekuk layaknya matik pasaran, namun kaki bisa dibuat lebih rileks dengan menempatkan di posisi paling depan.

Kesan AEROX 155 VVA yang lebih jangkung dari NMAX memang menghilangkan kesan nyaman skuter premium, dalam artian jadi mirip dengan skuter lain yang memiliki kelas dibawahnya seperti Mio dkk. Namun jangan kuatir..

Yamaha menawarkan jok untuk tempat duduk pengendara yang super lebar dan memiliki busa jok yang cukup empuk. Kondisi ini membuat pantat nggak gampang panas. Pulang-Pergi Malang-Sidarjo sangat PeDe melibas semua kontur jalan dengan motor ini.

Karena karakternya jangkung, posisi duduk dengan setang kemudi menjadi terkesan pendek. Lengan pun bisa sedikit ditekuk agar lebih rileks. Karena tidak memaksa menjangkau kemudi, punggung pun bisa lebih santai dengan diposisikan tegak. Nggak perlu membungkuk jadinya…

[Handling]

Meskipun berbody bongsor seperti NMAX, dengan bobot yang lebih ringan membuat AEROX 155 VVA memiliki handling yang tidak terlalu berat seperti yang dibayangkan.

Manuver kanan dan kiri melibas tikungan cukup nyaman dan lincah. Meskipun untuk kemampuan meliak-liuk dalam kemacetan memang tidak selincah mio karena dimensinya yang lebih besar tidak bisa dipungkiri memberikan gerak kita menjadi terbatas, sama halnya skuter berbody gambot lainnya.

Kemampuan bermanuver memang nyaman ditopang dengan suspensi ganda di belakang. Nggak ada gejalan geal geol dibagian buritan karena reboundnya yang bekerja cukup baik. Namun berbeda dengan saat dibuat boncengan. Suspensi ganda yang sebelumnya tidak masalah saat dibuat single riding menjadi mendem saat ada boncenger.

Bagi saya suspensi depan dan belakang ini masih bisa mengakomodir kenyamanan rider saat melewati jalan bumpy. Namun tergantung dari pandainya pengendara bermain dikecepatan berapa saat melibas jalanan tidak rata tersebut. Saat bermacetan sehingga memaksa turun dari aspal, di kecepatan 10-15 kpj masih mengakomodir kenyamanan berkendara. Begitu pula saat kepergok lubang kecil di jalan aspal, redaman suspensi masih cukup nyaman.

Berbeda lagi jika lubang jalan dalam skala medium dan besar, hantaman dengan kecepatan tinggi membuat reboundnya mentok… jadi terasa njedug nya. Saat melibas jalanan bumpy di kisaran kecepatan 40 kpj, admin merasakan rebound suspensi tidak lagi lembut namun cenderung kaku. Beruntung Aerox 155 VVA ini dibekali dengan busa jok yang empuk, karakter suspensi yang sedikit kaku meskipun ndak sekaku NMAX ini dipadu dengan kecepatan medium masih ok untuk perlakuan kasar pengendaranya melewati jalan bumpy.

Coba saja AEROX 155 VVA S-Version ini dibekali dengan suspensi tabung di belakang dan as-shock depan dibuat sebesar NMAX. Pasti kenyamanan suspensi semakin menyempurnakan tipe tertinggi ini. Menurut informasi terbaru kelemahan suspensi belakang generasi pertama ini katanya sudah diperbaiki untuk generasi terbaru AEROX 155 VVA 2018 dengan memberikan update peer atau ulir suspensi belakang dibuat lebih besar untuk Standar Version dan S-version.

[Fitur]

Sebagai varian tertinggi, AEROX 155 VVA S-Version dibekali dengan fitur yang lebih lengkap dari versi lainnya. Berikut catatan saya terkait kelebihan AEROX 155 VVA S-Version ini,

Smartkey Keyless System. S-Version tidak lagi menggunakan anak kunci. Jadi AEROX 155 VVA sudah menggunakan keyless jauh sebelum PCX lokal diluncurkan dengan fitur yang sama. Sebagai pengganti kontrolnya, pengendara akan memiliki Remote yang disebut sebagai Smart Key. Berbeda dengan keyless GSX-R yang saat remote menjauh maka mengunci sendiri , smartkey AEROX 155 VVA bisa diaktifkan dan dinonaktifkan melalui tombol power remote sesuai keinginan pemilik.

Saat menekan tombol power remote, ada indikator lampu led merah berkedip. Jika berkedip sekali tapi nyalanya sedikit lama maka mengunci, kalau kedip sekali tapi cepat maka kelistrikan aktif.

Saat kelistrikan sudah aktif, maka tekan sekali kenob untuk mengaktifkan. Jika posisinya masih kunci setang maka tekan dan putar searah jarum jam.

Membuka cover tangki BBM dan buka jok semakin mudah dengan hanya  menggunakan kenob smartkey keyless dengan syarat kondisi kelistrikan smartkey sedang aktif.

Answer Back System. Selain manfaat keyless AEROX 155 VVA diatas, juga terdapat fungsi Answer Back System. Syaratnya smartkey dalam kondisi aktif, kemudian tekan sekali tombol power di remote. Maka akan terdengar bunyi beep 2 kali yang mengindikasikan answer back system bekerja.

Smart Motor Generator (SMG). Menggabungkan  generator pengisian dan dinamo starter menciptakan AEROX 155 VVA memiliki bunyi starter yang halus dan senyap. Fitur ini sama fungsinya dengan ACG Starter miliki pabrikan H. Yup, sekarang skuter matik yamaha juga bisa memiliki starter yang tanpa suara.

Cover Nomor Rangka. Untuk Aerox 155 VVA ini penempatan nomor rangka bisa dengan mudah kita lihat di dalam jok. ada semacam cover karet yang jika dilepas maka akan terlihat nomor rangka motor anda.

Stop Start System (SSS). Ada saklar diatas saklar starter untuk menyalakan dan mematikan fungsi fitur SSS ini. Saat saklar SSS ini dalam kondisi ON maka indikator SSS di spidometer menyala.

Fungsinya untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan menghemat penggunaannya. Ada 2 kondisi yang dimiliki pada fitur mematikan dan menghidupkan mesin secara otomatis pada AEROX 155 VVA ini.

Five Second dan Zero Second. Perlu beberapa lama berjalan untuk mengaktifkan fitur ini sehingga saat memanasi mesin di pagi hari, fitur ini tidak akan bekerja.

Saat kondisi sudah jalan, kemudian saya berhenti karena lampu merah atau menunggu kereta api di perlintasan. Maka dalam hitungan 5 detik kemudian, mesin motor AEROX 155 VVA mati secara otomatis, kemudian untuk mengaktifkan kembali tinggal memainkan sedikit bukaan gas maka mesin hidup kembali. Kondisi ini disebut dengan Five Second.

Sedangkan untuk Zero Second adalah kelanjutan dari aktifnya Five Second. Setelah Five Second sudah terlewati, maka saat anda berhenti sewaktu-waktu kembali maka mesin akan mati secara otomatis tanpa menunggu 5 detik lagi.

Full Digital Speedometer 5,8 inch. Lebar layar LCD untuk spidometer AEROX 155 VVA hampir setara dengan lebarnya dimensi Phablet atau Tablet Android. Lebarnya LED LCD membuat kita bisa dengan mudah membaca informasi yang tertera. Desain tampilan LCD nya sangat modern, antimainstream dan cukup lengkap. Ada informasi speedometer, tachometer, odometer, trip meter, waktu, rerata konsumsi BBM sesaat, indikator VVA yang bekerja di 6.000 RPM dan Volt Meter.

Soket DC 12V. Jika kenob smartkey berada di posisi kanan maka soker DC ini disebelah kiri. Tekan cover untuk membuka, maka bisa anda lihat tempat untuk charge smartphone. Tidak perlu khawatir kehabisan baterai saat di perjalanan.

Sayang USB chargernya dijual terpisah, yamaha hanya menyediakan soket DC nya saja. Yang menarik disini adalah ruang untuk soket DC ini cukup dalam sehingga saat saya tes menyimpan HP dengan ukuran 5” masih bisa masuk disitu dengan aman.

Lampu Depan dan Belakang LED. Sebenarnya masih kalah dengan cyubi saya yang sudah full LED. AEROX 155 VVA memiliki lampu LED selain di spidometer adalah pada lampu depan dan belakang sedangkan untuk lampu sein masih menggunakan model bohlam. Desain lampu nya cukup modis dan pastinya lampu belakangnya lebih keren dari NMAX hehe..

Bagasi 25 liter. Saya yang biasanya repot membawa barang banyak bersama cyubi, bersama AEROX 155 VVA malah lebih dimudahkan dengan kapasitas bagasi yang cukup lega. Laptop 14” bisa masuk kok, baju-baju, nasi bungkus, gorengan dsb. Helm fullface tidak bisa masuk, namun mungkin kalau dibalik posisinya bisa masuk juga kali ya.

Rem ABS. Antilock Braking System, teknologi rem di era modern yang memungkinkan kita terhindar dari kehilangan keseimbangan saat rem tiba-tiba terkunci karena kita mengerem mendadak saat terkejut. Dengan ABS, rem ngunci bisa dihindari sehingga keselamatan berkendara pun meningkat.

Lubang Kunci Jok RahasiaLubang kunci jok selain bisa dibuka dengan menggunakan kenop sehingga tanpa anak kunci. namun yamaha juga memberikan opsi adanya lubang kunci jok rahasia untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi accu tekor atau ingin membuka jok tanpa perlu mengaktifkan kelistrikan pada kenop terlebih dahulu.

[Kekurangan]

Banyak hal diatas saya catat sebagai segudang kelebihan yang dimiliki oleh Yamaha AEROX 155 VVA. Namun tentu tidak luput dari kekurangan bagi saya. Berikut daftar kekurangannya,

  • Suspensi belakang seperti versi standar. Padahal S-Version adalah tipe tertinggi. Sehingga kelemahan suspensi belakang AEROX 155 VVA yang banyak dikeluhkan pemilik aerox versi standar malah muncul lagi di S-version ini. Seharusnya suspensi belakang S-Version sudah menggunakan model tabung.
  • Rem belakang masih tromol. Sayang sekali, padahal AEROX 155 VVA sudah mengusung model skuter premium sporty.
  • Saat buat boncengan ada bunyi grek..grek.. pada suspensi belakang. Usut punya usut ternyata bunyi ulir suspensi yang bergerak. Untuk AEROX 155 VVA 2018 dikabarkan sudah diupgrade dengan ulir suspensi lebih besar.
  • Kapasitas tangki BBM sedikit. Saya kira sebelumnya sama dengan NMAX yang mencapai 6,6 liter namun ternyata hanya 4,6 liter. Jika dibuat geber-geberan luar kota bisa-bisa sering mampir SPBU tuh. berkurangnya kapasitas BBM dibandingkan NMAX inilah yang juga merupakan salah satu pendukung bobot AEROX 155 VVA yang bisa lebih ringan.
  • Perlu adanya rear fender alias spakbor kolong atau mudguard untuk mencegah cipratan air dari ban belakang menyebar kemana2.

Beberapa poin kekurangan tersebut diatas sebagai masukan untuk yamaha agar pembenahan pada produk selanjutnya lebih baik. Semoga Bermanfaat. (red)

Spesial thanks to Shop Manager Yamaha Anugerah Motor Mergosono Malang untuk unit test ride Yamaha AEROX 155 VVA.