Aksi Gila Marc Marquez di GP Argentina 2018, Sepenggal Kisah Drama MotoGP !!

filano

Motomaxone.com – Ada yang tak biasa di MotoGP GP Argentina 2018. Marc Marquez memiliki perilaku yang buruk pada balapan kali ini melebihi balapan-balapan sebelumnya yang sudah ia lakukan. Hal tersebut disampaikan oleh Andrea Dovizioso yang merupakan pembalap utama dari tim ducati.

Hari ini bisa jadi menjadi hari dimana nama Marc Marquez (MM) tampil sebagai topik utama. Bukan karena prestasinya kali ini yang menjadikannya terkenal, namun perilaku buruk saat balapan di GP Argentina 2018 yang menjadikannya memuncaki topik seputar balapan motogp.

Sebenarnya tak hanya perilaku balap MM saja yang aneh. Jalannya balapan di GP Argentina kemarin juga terbilang aneh. Balapan yang sempat ditunda memberikan pemandangan yang sangat aneh saat start dimulai ternyata Jack Miller berada diurutan terdepan. Anehnya… pembalap lainnya pun berada jauh dibelakang…

Usut punya usut ternyata hal tersebut terjadi karena Jack Miller menjadi satu-satunya pembalap yang tak memutuskan kembali ke Pit saat terjadi penundaan balapan dikelas MotoGP. Alhasil semua pembalap yang masuk Pit harus mengawali balapan diurutan belakang, lebih tepatnya memulai balapan empat baris dari posisi Jack Miller.

Keanehan ini rupanya berlanjut dengan aksi aneh Marc Marquez saat mengetahui mesin motornya mati. MM sempat salah posisi saat start balapan dimulai, sehingga dirinya pun berusaha sekuat mungkin mengatur motornya untuk ke posisi seharusnya di barisan belakang. Usaha MM memutar balik motor nya tersebut ternyata menyalahi prosedur MotoGP.

Kesalahan pertama MM tersebut membuat dirinya diganjar pinalti Ride Through alias masuk ke pit saat balapan berlangsung. Akibat hukuman ini membuat gaya balap MM semakin agresif. Dirinya sekuat tenaga mencoba untuk merangsek ke posisi terdepan mengejar ketertinggalan, mungkin MM mencoba untuk membandingkan motogp dengan moto2 di tahun 2012 lalu dimana dirinya Start terakhir namun mampu mengakhiri dengan podium pertama.

Namun sayangnya dikelas motogp ini berbeda. Kegilaan MM membuat dirinya melampaui batas dan tak memikirkan keselamatan pengendara lain. Mulai dari Aleix Espargaro yang menjadi korban senggolan si alien. Tak cukup Espargaro, Thomas Luthi dan Franco Morbidelli pun terkena aksi gila MM.

Namun yang membuat Marc Marquez menjadi pembicaraan adalah korban terakhir senggolannya adalah Valentino Rossi yang akhirnya memaksa Rossi keluar lintasan dan terjatuh di turn 13 lap 22. Marquez pun diserang oleh banyak pihak terkait perilaku buruknya saat balapan GP Argentina tersebut.

Saking geramnya Rossi karena ulah Marquez yang membuatnya terjatuh, Rossi pun memberikan julukan baru yaitu Resedivis untuk Marc Marquez yang berarti penjahat kambuhan karena mengulangi kesalahan serupa seperti yang dilakukannya di seri pertama GP Qatar lalu, meskipun tentu julukan tersebut tidak patut terucap pada seorang sekelas Valentino Rossi yang memiliki nama besar di dunia MotoGP.

Marc Marquez memang finish di posisi kelima, namun mempertimbangkan hukuman yang harus diterima MM akhirnya dirinya diganjar posisi akhir balapannya dibatalkan dan diposisikan pada urutan 18. Kejadikan ini dianggap banyak pihak merupakan revans MM terhadap VR yang menjatuhkannya dengan sengaja di GP Argentina 2015 lalu.

Namun sebenarnya apa yang dilakukan MM ini malah membuat Ducati bersorak. Rivalitas Marquez dan Dovizioso menjadi terabaikan, hal ini memberikan manfaat bagi Ducati dan Dovi untuk membangun strategi untuk memperoleh nilai penting sebagai juara dunia tahun ini. Sedangkan disisi lain MM masih berkutat dengan masalah barunya tersebut. Meskipun demikian, banyak yang masih menganggap hukuman akibat tindakan MM yang membahayakan pembalap lain yang lebih penting adalah mendiskualifikasi MM dari balapan tersebut.

Sebagai penonton motogp, kejadian seperti ini wajar terjadi diatas lintasan balapan dimanapun, bukan hanya pada kompetisi motogp tentunya. Tensi yang memanas digarasi yamaha seperti ini sudah pernah terjadi kala perseteruan Rossi-Biaggi dimasa lalu. Ibarat sebuah drama, tontonan seperti ini mencoba untuk menjadi bumbu penyedap rasa dari balapan motogp sendiri agar tidak terlihat membosankan. (red)